REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mengembangkan pangan lokal berbasis UMKM jadi langkah penting agar pangan lokal memiliki daya saing kuat. Karenanya, Kementerian Pertanian mengadakan Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, Kementan akan terus berdayakan UMKM-UMKM, terutama yang berbasis pertanian. Pemberdayaan mulai diseminasi teknologi untuk efisiensi produksi.
Ia merasa, langkah itu dapat mendekatkan UMKM terhadap akses pasar. Kemudian, Kementan akan memberikan akses modal dengan cara merintis kerja sama dan menggandeng mitra-mitra perbankan.
Menurut Syahrul, Kementan telah melakukan kerja sama pemberian KUR kepada UMKM sektor pertanian sebesar Rp 30 triliun. Ia menekankan, langkah ini akan dilanjutkan dengan perbankan-perbankan lain.
"Untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM sektor pertanian," kata Syahrul dalam Talk Show Pangan Lokal Berbasis UMKM di Titik Nol Kota Yogyakarta, Ahad (8/12).
Ia berpendapat, langkah yang dilakukan Kementan sangat strategis. Tapi, kata Syahrul, tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak terkait, termasuk dorongan pemerintah daerah sendiri.
Syahrul berharap, perbankan-perbankan terus memberikan kemudahan UMKM mengakses kredit. Lalu, pihak-pihak swasta bisa menumbuhkan kemitraan dengan UMKM dalam produksi, pengolahan dan pemasaran pangan lokal.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi menuturkan, Indonesia miliki potensi UMKM sangat besar. Bahkan, 99 persen pelaku usaha sendiri UMKM yang mampu serap 97 persen tenaga kerja nasional. Selain itu, 90 persen pangan yang beredar di Indonesia merupakan produk dari UMKM. Maka itu, ia merasa, Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM ini menjadi usaha mengembangkan pangan lokal berbasis UMKM.
Sekaligus, lanjut Agung, dalam rangka mengurangi food loss. Kemudian, diharapkan dapat pula meningkatkan nilai tambah pangan-pangan lokal, memberdayakan UMKM, dan menumbuhkan kemitraan.
"Serta, mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal dan untuk mengurangi food waste," kata Agung.