Ahad 08 Dec 2019 19:15 WIB

Animasi Islami Nussa Contoh Sukses Konten Positif

Sukses animasi Islami Nussa menjadi contoh betapa anak-anak butuh hiburan positif.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kartun Islami Nussa dan Rara.
Foto: Youtube
Kartun Islami Nussa dan Rara.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Siapa tak kenal dengan serial animasi Nussa? Kartun dengan ciri khas Islami ini telah menyedot perhatian masyarakat dan menjadi contoh sukses tontonan yang edukatif bagi anak dan keluarga.

Adalah perusahaan animasi The Little Giantz sebagai inisiator yang melahirkan dua tokoh ikonik, Nussa dan Rara. Dikemas secara menarik, kartun menggemaskan tersebut mampu menarik perhatian anak untuk bersenandung, tertawa, dan juga meniru nilai-nilai positif yang disampaikan. Serial Nussa disiarkan di akun Youtube Nussa Official dan sudah memiliki lebih dari 4,7 juta subscriber.

Adalah Aditya Triantoro, animator andal yang menciptakan kedua karakter tokoh tersebut. Pria yang kerap disapa Adittoro ini mengaku tak menyangka animo masyarakat dan warganet terhadap kartun Nussa sangat tinggi.

“Awalnya kami hanya targetkan punya 900 subscriber, ternyata baru tiga hari rilis video, subscriber kita sudah 100 ribu saat itu,” kata Adittoro, di Halal Expo Indonesia (HEI) 2019, ICE BSD, Tangerang, Banten, Ahad (8/12).

Nussa dan Rara sangat disukai anak dan keluarga. Selain menggemaskan, keduanya digambarkan patuh terhadap ajaran agama dan mempraktikan adab-adab Islami dalam berbagai kegiatan sehari.

Salah satu serial Nussa dan Rara yang melejit berjudul Makan Jangan Asal Makan. Konten ini merupakan video lagu mengenai adab seorang Muslim dalam makan. Bagaimana harusnya makan, cara makan yang baik, dan cara makan yang sehat ala Rasulullah SAW. Video ini telah ditonton sebanyak 40 juta kali hingga, Jumat (8/12).

Tak hanya itu, siapa sangka bahwa dalam mengawali serial animasi ini Adittoro mengaku sempat kesulitan dalam hal permodalan. Namun bermodalkan niat, bakat, doa, serta keikhlasan, serial kartun Nussa mampu mendapatkan tempat yang baik di hati keluarga Indonesia.

Bahkan kesuksesan kartun Nussa bukan hanya diapresiasi dari keluarga-keluarga yang ada di Indonesia. Tak sedikit perusahaan media yang ingin membeli atau mengajaknya bekerja sama dalam mengembangkan Nussa.

“Sampai ada salah satu stasiun TV di Malaysia yang minta Nussa ini ditayangkan di sana, tapi mereka minta pakai bahasa Malaysia. Saya mau pakai bahasa Indonesia, baru mungkin bisa deal,” ujarnya.

Kesuksesan kartun ini secara materi tak membuat Adittoro dan kawan-kawan berpuas, apalagi besar kepala. Menurutnya kesuksesan Nussa merupakan bonus dari Allah SWT sebab niat dan tekad semula, yakni ingin memberikan hiburan yang bernilai edukasi kepada anak-anak Indonesia.

Dia menilai, sebanyak apapun apresiasi serta pendapatan yang ia terima, hal tersebut belum selesai secara nilai moral. Sebab menurutnya anak-anak di Indonesia dan juga dunia masih membutuhkan hiburan dengan konten yang positif.

“Karena niat awalnya begitu, kami enggak mau berpatokan dengan berapa banyak views. Bagi kami, nilai adalah yang terpenting, apakah konten ini bermanfaat? Apakah Allah ridha? Yang namanya influencer itu kan memengaruhi, maka please banget tanggung jawabnya dijaga,” kata dia.

Blogger dan juga komedian Benazio Rizki Putra atau yang biasa diakrab Benakribo mengatakan, sudah waktunya bagi umat Muslim dan masyarakat Indonesia secara umum untuk tidak hanya menjadi konsumen konten. Menurutnya, ada baiknya tiap-tiap dari pribadi mampu memproduksi konten, apapun bentuknya.

Apalagi, lanjut dia, di tengah minimnya konten-konten positif yang dapat diakses oleh kalangan tertentu. “Kesuksesan kartun Nussa jadi contoh betapa anak-anak kita memang sangat butuh hiburan yang bernilai positif,” ungkapnya.

Ustaz Handy Bonny mengaku takjub dan bersyukur dengan pencapaian yang dilakukan oleh The Little Giantz. Menurutnya, konten dalam kartun Nussa bukan hanya menghibur namun juga cerdas dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang identik dengan kehidupan sehari-hari.

“Kalau dilihat kan, ceritanya itu sangat familiar. Adab bangun tidur, makan, dan macam-macam. Ini bagus, dikemas secara menarik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement