REPUBLIKA.CO.ID, CLARK -- Atlet Indonesia, Maria Londa tampil memukau di New Clark City Stadium, Ahad (8/12) malam. Ia berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia dari cabang olahraga atletik nomor lompat jauh puteri pada SEA Games 2019.
Dari enam percobaan, Londa memiliki lompatan terbaik sejauh 6,47 meter. Pencapaianya tak bisa dikejar atlet lain. Ia berterima kasih atas semua dukungan dari seluruh penjuru tanah air. Usai meraih hasil apik di Filipina, atlet 29 tahun itu mengatakan kemungkinan tak bisa lagi memperkuat Indonesia di ajang SEA Games berikutnya.
"Ini bisa menjadi SEA Games terakhir saya," kata Londa.
Namun ia belum memastikan hal itu. Andai belum ada penerusnya, ia masih siap membantu jika diperlukan. Pada intinya, menurut Londa regenerasi diperlukan. Sehingga bisa muncul jawara baru di tahun-tahun mendatang.
"Jika belum ada penerus, saya siap bergabung memotivasi atlet junior," ujar Londa.
Atlet kelahiran Denpasar itu sempat meraih medali perak pada Sabtu (7/12). Saat itu ia turun di nomor lompat jangkit. Ia mengaku masih trauma lantaran pernah mengalami cedera. Ia bersyukur atas semua dinamika dalam karirnya.
"Proses panjang. Terima kasih kepada PB PASI, KOI, KONI, dari kabupaten hingga pusat sudah membantu saya dari proses rehab sampai hari ini, saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tutur Londa.
Atlet Thailand Agustina Mardika berada di posisi kedua alias peraih perak cabor atletik nomor lompat jauh puteri. Lompatan terbaik Agustina mencapai 6,23 meter. Medali perunggu menjadi milik wakil Vietnam, Mong Mo Vu Thing dengan lompatan terbaik sejauh 6,16 meter.