REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cantika Abigail beberapa waktu lalu tampil di panggung kickoff Konser JakJazz'in Aja di Livespace @Lot 8 SCBD, Jakarta. Dalam konser tersebut, Cantika berduet dengan musisi Jazz Margie Segers dan Barry Likumahuwa.
Bagi Cantika, hal ini merupakan tantangan bagi dirinya di dunia musik. Untuk musik jazz, spirit freedomnya lebih terasa sekali.
"Itu sama kayak nasihat yang dikasih tau Tante Margie, kalau nyanyi jazz bebas saja. Agak bingung, soalnya biasa saya bernyanyi itu sudah terstruktur," ujar Cantika, belum lama ini di Jakarta.
Cantika mengungkapkan, terlebih saat bernyanyi bersama grup musik sebelumnya Gamaliel Audrey Cantika (GAC), selama 10 tahun ia tidak bisa bebas dan ada batasannya. Walaupun begitu, sebelumnya Cantika sudah pernah kolaborasi dengan musisi jazz. Kala itu, ia membantu mengisi album temannya.
"Ada grup dengan dua gitaris mereka jazz, dan saya juga ngisi untuk nulis lagu di situ. Pas di kuliah juga banyak kesempatan untuk bermain jazz sebagai syarat lulus kuliah. Namun setelah lulus kuliah, di GAC juga nyanyi lagu GAC, jadi agak lupa caranya gimana buat nyanyi jazz lagi," tambahnya.
Cantika mengaku sudah mencintai musik jazz sejak lama. Bahkan saat duduk di bangku kuliah, ia juga mengambil kurikulum musik klasik dan jazz.
"Itu harus saya lakukan karena tadinya vocabullary anak-anak di situ enggak nyambung nih kalau saya enggak dengerin jazz. Jadi saya mau enggak mau dengerin jazz dan jadi cinta. Konsep kebebasan yang ada di genre jazz itu membuat saya berpikir jazz itu berbeda dengan genre lain," ungkapnya.
Apakah Cantika akan beralih ke musik jazz? Cantika mengatakan agak sulit jika ia harus merambah musik jazz, walaupun sangat memungkinkan.
"Sama kayak tiba-tiba saya mau dangdut gitu kayak susah banget. Saya sangat menghargai dangdut, dan menurut aku susah banget untuk menyanyikan lagu dangdut, karena approachnya beda banget sama yang sekarang saya dalami ini. Banyak yang harus saya pelajarin dulu kalau benar-benar ingin beralih ke Jazz," ujarnya.