REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang akrab dengan julukan The Daddies terus memantapkan persiapan mereka menjelang tampil dalam perhelatan BWF World Tour Finals 2019 di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, pada 11 hingga 15 Desember. The Daddies tak mau kegagalan tahun lalu kembali terulang.
"Sejauh ini sudah siap 100 persen, sekarang tinggal menjaga kondisi saja supaya jangan sampai sakit. Kalau saya pribadi, pada sisa waktu yang ada mau kembalikan ketahanan stamina dan beberapa hari ini juga ingin mematangkan teknik," ujar Hendra, Ahad (8/12).
The Daddies jelas mengusung ambisi untuk merebut hasil terbaik di kejuaraan paling bergengsi BWF tersebut, mengingat dalam keikutsertaan tahun lalu gagal lolos dari penyisihan grup. Tahun lalu Hendra/Ahsan hanya memetik satu kemenangan atas pasangan Taiwan Lia Min Chun/Su Ching Heng, namun dua kali kalah kala menghadapi Chen Hung Ling/Wang Chi Lin (Taiwan) dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang).
Oleh karena itu, The Daddies tak ingin menyia-nyiakan tiket BWF World Tour Finals 2019 dan optimistis bisa meloloskan diri dari penyisihan grup kendati menyadari persaingan di sektor ganda putra ketat dan merata. "Peluang pastinya selalu ada untuk siapapun yang mau berusaha maksimal. Tapi untuk sementara target kami lolos dari babak penyisihan grup dulu saja," katanya menambahkan.
Hendra juga menegaskan ia dan pasangannya tak ingin besar kepala bertolak ke Guangzhou meski menduduki posisi kedua ranking Race To Guangzhou berbekal 111.440 poin.
"Semuanya berat, semuanya betul-betul harus diwaspadai dan jadi perhatian buat kami, karena yang main di World Tour Final kan berarti yang terbaik," kata Hendra.
Selain The Daddies, Indonesia juga akan diwakili oleh pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di sektor ganda putra BWF World Tour Finals 2019. Kedua pasangan itu akan bersaing dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), Li Jun Hui/Liu Yu Chen (China), Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).