Senin 09 Dec 2019 09:10 WIB

FBI: Pelaku Penembakan Pangkalan Militer AS Sendirian

Pelaku penembakan di Pangkalan Militer AS siswa pelatihan Saudi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas paramedis mengevakuasi korban penembakan di Pangkalan Udara Angkatan Laut AS di Florida, Jumat.
Foto: AP
Petugas paramedis mengevakuasi korban penembakan di Pangkalan Udara Angkatan Laut AS di Florida, Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID,  PENSACOLA— Penyidik FBI menyatakan letnan Angkatan Udara Arab Saudi yang melakukan penembakan di Pangkalan Udara militer Pensacola, Florida bertindak seorang diri. 

Letnan Dua Mohammed Saeed Alshamrani membunuh tiga orang dan melukai delapan orang lainnya sebelum dia tewas ditembak petugas. Agen Khusus FBI Rachel Rojas yang memimpin penyelidikan kasus ini mengatakan dia belum menentukan motif penembakan. Walaupun siswa Arab Saudi lain yang dekat dengan pelaku di pusat pelatihan militer itu kooperatif dengan penyelidikan. 

Baca Juga

Rojas mengatakan seperti di sebagian besar penembakan massal kali ini pun, FBI bekerja dengan asumsi insiden itu adalah tindakan terorisme. Tapi dia menekankan hal itu dilakukan penyelidik agar dapat menggunakan alat khusus yang diberikan kepada mereka dalam kasus terorisme.

"Kami mencari dengan keras motifnya yang tersembunyi dan saya akan bertanya dengan sabar jadi kami bisa mendapatkannya dengan benar," kata Rojas, Senin (9/12).

Dia menambahkan kasus ini dikerjakan oleh 80 agen khusus FBI, 100 staf pendukung, dan sejumlah penyidik dari Angkatan Laut dan beberapa badan lainnya. FBI mengatakan Alshamrani melepaskan tembakan di dalam ruang kelas pada Jumat (7/12) pagi. 

Rojas mengatakan pistol yang dia gunakan adalah Glock kaliber 9 mm yang dapat dipasangkan dengan peluru 33 putaran. Pistol itu dapat dibeli dengan legal di suatu tempat di Florida.

Dalam undang-undang AS, legal bagi orang asing dengan visa nonimigran untuk membeli senjata api jika syarat-syaratnya terpenuhi. Termasuk ketika pembeli hanya memiliki lisensi berburu. Alshamrani sedang menjalani program pelatihan yang diselenggarakan Angkatan Laut AS. 

Pelatihan itu dirancang untuk membina hubungan dengan sekutu. Dia memulai program pelatihannya sejak 2017 lalu dan sudah berada di Pensacola untuk 18 bulan.

Rojas mengatakan rekan-rekan Alshamrani berbicara langsung dengan penyidik Amerika. Atas perintah militer Arab Saudi mereka juga dilarang keluar dari pangkalan. "Saya berterimakasih kepada Kerajaan Arab Saudi yang memenuhi janji mereka untuk bekerjasama penuh dan lengkap," kata Rojas.  

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement