Senin 09 Dec 2019 11:53 WIB

Serikat Pekerja: Operasional Penerbangan Garuda Normal

Serikat Pekerja menyampaikan kebijakan Ari Askhara banyak dikeluhkan karyawan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ratna Puspita
Pesawat Garuda Indonesia. Serikat Pekerja Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) menegaskan operasional maskapai Garuda Indonesia tetap berjalan normal.
Foto: EPA/Barbara Walton
Pesawat Garuda Indonesia. Serikat Pekerja Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) menegaskan operasional maskapai Garuda Indonesia tetap berjalan normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Pekerja Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) menegaskan operasional maskapai Garuda Indonesia tetap berjalan normal. "Kalau operasional penerbangan tidak ada terganggu, kami percaya kepada karyawan lain, apalagi Garuda dibantu Gapura, jadi khususnya untuk publik, masyarakat, penumpang penerbangan tidak perlu khawatir," ujar Jacqueline di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12).

Jacqueline juga menyampaikan kebijakan yang dilakukan Ari Askhara selama menjabat Dirut Garuda Indonesia banyak dikeluhkan karyawan. Salah satunya mengenai jam terbang pramugari tanpa istirahat yang dinilai memberatkan.

Baca Juga

Ia mengambil contoh penerbangan Sydney-Jakarta-Sydney yang seharusnya tiga hari menjadi pulang-pergi. "Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada delapan orang yang diopname," ucapnya. 

Jacqueline menyampaikan sejumlah keluhan yang dialami karyawan Garuda Indonesia kepada Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dengan harapan diteruskan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk ditindaklanjuti. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement