REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON — Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan satu orang meninggal dalam bencana gunang berapi meletus di negara itu pada Senin (9/11). Kejadian berlangsung tepatnya di White Island, di mana dalam sebuah rekaman terlihat sejumlah turis masih berada di tepi gunung berapi beberapa detik sebelum letusan.
Polisi setempat melaporkan satu dari orang-orang yang dievakuasi di White Island berada dalam kondisi luka parah. Seorang saksi mata bernama Michael Schade mengatakan ia bersama dengan keluarganya pergi meninggalkan pulau itu, 20 menit sebelum letusan terjadi.
Schade mengatakan saat letusan berlangsung, ia sedang menunggu kapal. Hingga kemudian, situasi menjadi panik dan para kru kapal layanan penumpang turun untuk membantu melakukan penyelamatan.
“Meski pada awalnya diyakini ada sekitar 100 orang yang berada di pulau dan sekitarnya. Namun, nampaknya, ternyata jumlah sebenarnya kurang dari 50 orang,” ujar pernyataan kepolisian setempat dilansir Lbc News, Senin (9/11).
Beberapa orang yang berada di White Island dan sekitarnya dilaporkan telah diselamatkan dan diangkut ke pantai. Sementara itu, sejumlah orang lainnya yang diyakini berada di pulau itu hingga saat ini masih belum ditemukan.
Politisi Selandia Baru, Tamati Coffey mengatakan saat letusan gunung berapi terjadi, ia sedang berada di luar area White Island Tours di Whakatane. Ia mengungkapkan bagaimana situasi yang mendadak berubah menjadi sangat mencekam, serta diwarnai dengan kesedihan.
“Ini sangat nyata di tempat saya berada,” ujar Coffey.