REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuka layanan spa dan resor ski baru di pegunungan. Upaya itu untuk mendorong pariwisata yang bisa memberikan pendapatan untuk ekonomi negara yang sedang terkena sanksi.
Dalam peresmian perdana, Kim terlihat memotong pita saat upacara pembukaan Pusat Rekreasi Budaya Pemandian Air Panas Yangdok. Dia pun memuji bawahannya karena menciptakan bangunan ajaib dan sempurna.
Pusat rekreasi itu akan menjadi jalan Korea Utara untuk membangun dan memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam peradaban yang lebih modern. TV pemerintah Korea Utara memperlihatkan rekaman udara dari resor, termasuk hotel-hotel beratap merah, spa sumber air panas, lereng ski, dan taman menunggang kuda.
Laporan itu memperlihatkan ribuan tentara dan warga sipil yang mengibarkan bendera serta anak-anak menyambut Kim. Dia tersenyum ketika berkeliling fasilitas, yang termasuk naik gondola di atas lereng ski.
"(Kim) tak dapat menahan kebahagiaannya, ia mengatakan layanan itu akan memberi budaya baru, dan satu lagi rencana Partai membuat rakyat kita menikmati peradaban tinggi di bawah sosialisme untuk secepat mungkin menjadi kenyataan," kata pejabat resmi Pyongyang dikutip dari Korean Central News Agency.
Resor Yangdok mulai dibangun Korea Utara tahun lalu. Tempat itu telah menjadi salah satu proyek pengembangan utama Kim bersama dengan resor gunung lainnya yang baru-baru ini selesai di kota Samjiyon utara dan sebuah resor musim panas sedang dibangun di kota pesisir Wonsan.
Korea Utara juga pekan lalu mengumumkan pendirian sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk menciptakan layanan wisata medis bagi pengunjung asing di spa sumber air panas dan rumah sakit milik negara. Mereka yang datang dapat menerima operasi katarak, implan gigi, dan perawatan tumor payudara.
Negara itu pun juga menuntut Korea Selatan untuk menghancurkan hotel dan fasilitas lainnya di resor Gunung Diamond Utara. Permintaan itu dilontarkan setelah Kim menyatakan Korea Utara akan membangun kembali bagunan sendiri.
Sektor pariwisata merupakan bagian yang mendapatkan pengecualian dari sanksi berat yang dikeluarkan Dewan Keamanan Amerika Serikat terhadap Korea Utara atas program senjata nuklirnya. Sanksi yang berlaku mencakup larangan penuh terhadap ekspor utama seperti batu bara, tekstil dan makanan laut, dan pembatasan ketat pada impor minyak.