Senin 09 Dec 2019 18:49 WIB

Harbolnas 2019 Ditargetkan Capai Pendapatan Rp 8 T

Peningkatan pendapatan Harbolnas 2019 digenjot pula dari perluasan lini pembayaran.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional ditargetkan meraup pendapatan Rp 1,2 triliun lebih daru 2018.
Foto: Mgrol101
Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional ditargetkan meraup pendapatan Rp 1,2 triliun lebih daru 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Belanja Nasional (Harbolnas) yang akan digelar pada 11-12 Desember mendatang telah resmi diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (Idea) Ignatius Untung. Total pendapatan Harbolnas tahun ini ditargetkan mencapai Rp 8 triliun.

"Kami optimis tercapai karena ada beberapa mitra baru," kata Untung kepada wartawan dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, (9/12). Ia menyebutkan, jumlah pendapatan Harbolnas tahun lalu sebesar Rp 6,8 triliun.

Baca Juga

Pada Harbolnas 2019, untuk pertama kalinya produk hasil bumi akan ditawarkan. Terdapat tiga platform e-commerce pertanian yang siap meramaikan acara, yaitu Sayur Box, TaniHub, serta Brambang.com.

Demi menyukseskan program tahunan ini, penyelenggara juga memperluas lini pembayaran dengan menggandeng Bank Mandiri dan dompet digital LinkAja. Diharapkan ini dapat mempermudah masyarakat berbelanja daring.

"Payment ini memberi insentif ke konsumen. Kami tidak mau membatasi insentif hanya di platform yang kemarin, kita mau kasih ke yang baru," kata Untung.

Vice President Credit Cards Group Bank Mandiri Noorman Andrianto mengatakan, perseroan menyiapkan sejumlah promo demi mendukung Harbolnas 2019 berupa diskon hingga 80 persen bagi pemegang kartu debit dan kartu kredit Bank Mandiri. "Ada juga serangkaian benefit menarik seperti cashback dan proteksi kerusakan khusus transaksi e-commerce pada periode 10-12 Desember 2019," tuturnya pada kesempatan serupa.

Ia menjelaskan, ini bukan pertama kalinya Bank Mandiri terlibat dalam Harbolnas. Sebelumnya pada 11 November (11.11) lalu, perusahaan juga mendukung agenda serupa.

"Pada event 11.11, peningkatan volume transaksi Bank Mandiri di e-commerce sebanyak 73 persen. Sedangkan transaksinya sendiri meningkat 95 persen, jadi kita yakin kali ini lebih besar dari itu," ujar Noorman.

Ia menargetkan, volume transaksi pada Harbolnas nanti bisa naik 50 persen dibandingkan pencapaian pada momentum 11.11. Sedangkan untuk pendapatan non-bunga atau fee based income, dirinya mengaku tidak mematok target khusus.

"Tentunya ini menambah fee based income, semakin banyak transaksi semakin banyak pula fee based income-nya. Transaksi naik sekian, fee based income naik sekian," kata dia.

Direktur Marketing LinkAja Edward Kilian Suwignyo juga mengaku tidak mematok target khusus dalam keikutsertaan Harbolnas 2019. Apalagi ini merupakan pertama kali bagi perusahaan tersebut terlibat agenda tersebut.

"Kami tidak memasang target muluk-muluk. Kita lihat dulu, ini tahun pertama bagaimana," ujarnya pada lokasi sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement