Selasa 10 Dec 2019 08:27 WIB

Asa Emas di Sepak Bola Usai Indonesia Turun dari Posisi Dua

Indonesia pada Senin (9/12), melorot ke posisi empat klasemen SEA Games.

Red: Andri Saubani
Pemain Timnas Indonesia Evan Dimas Darmono (kedua kanan) berselbrasi dengan rekan satu timnya usai membobol gawang Timnas Myanmar pada pertandingan semi final sepak bola Sea Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Sabtu (7/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemain Timnas Indonesia Evan Dimas Darmono (kedua kanan) berselbrasi dengan rekan satu timnya usai membobol gawang Timnas Myanmar pada pertandingan semi final sepak bola Sea Games 2019 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Sabtu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pelaksanaan kejuaraan dua tahunan, SEA Games 2019 Filipina memasuki hari terakhir dan kontingen Indonesia saat ini berada di posisi empat klasemen perolehan medali dengan raihan 70 emas, 78 perak dan 99 perunggu. Melihat peluang yang ada, sulit bagi kontingen Merah Putih memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa berada di posisi dua klasemen.

Satu cabang yang mungkin bisa menjadi obat dari kegagalan pemenuhan target kontingen secara keseluruhan, yakni sepak bola. Pada sore nanti, timnas U-22 Indonesia akan berlaga pada babak final melawan Vietnam di Stadion Rizal Memorial.

Baca Juga

Partai ini jelas sangat ditunggu-tunggu karena Indonesia cukup lama menanti peluang ini. Timnas Garuda terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991 yang juga di Filipina.

Ada anggapan yang jamak dibicarakan banyak orang, kita tidak masalah kalah tapi jangan di sepak bola. Anggapan itu memang seperti mengecilkan perjuangan keras atlet di cabang lain, meski yang akan terjadi sepertinya akan demikian. Raihan emas dari cabang sepak bola, tentunya akan membuat dingin suasana di tengah kering medali pada hari-hari akhir kejuaraan.