Selasa 10 Dec 2019 11:05 WIB

Trump Dinilai Sebagai Ancaman Terbesar Yahudi Amerika

Trump mempertanyakan kesetiaan Yahudi Amerika terhadap Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah organisasi Yahudi Amerika mengkritik pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pidatonya di Dewan Amerika Israel. Di hadapan para tamu undangan, Trump melontarkan pernyatan bahwa warga AS tidak punya pilihan selain memilih dia dalam pemilihan presiden 2020 mendatang.

"Bahkan jika Anda tidak menyukai saya, Anda akan menjadi pendukung terbesar saya, karena Anda akan gulung tikar dalam waktu sekitar 15 menit jika (Demokrat) mendapatkannya," ujar Trump.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Trump juga menyebutkan tentang kebijakannya yang pro-Israel seperti memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, termasuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Selain itu, Trump juga mengatakan beberapa orang Yahudi di Amerika tidak mencintai Israel.

Beberapa organisasi Yahudi mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Trump, karena memperkuat stereotip antisemit bahwa orang Yahudi semata-mata dimotivasi oleh uang dan berutang atau menunjukkan kesetiaan kepada Israel.

Direktur Eksekutif Dewan Demokratik Yahudi Amerika, Halie Soifer mengatakan, pengulangan stereotip negatif yang tidak beralasan secara historis digunakan untuk menargetkan orang-orang Yahudi.

"Trump adalah ancaman terbesar bagi orang Yahudi Amerika, karena retorikanya yang telah menguatkan bangkitnya nasionalisme kulit putih di Amerika, yang secara langsung menyebabkan meningkatnya kebencian dan kekerasan yang menargetkan orang Yahudi," ujar Soifer dilansir The Guadian, Selasa (10/12).

Komite Yahudi Amerika mengatakan, mereka menghargai dukungan Trump untuk Israel, Namun harus ada cara yang lebih baik untuk menarik pemilih Yahudi Amerika.

Sebelumnya, Trump juga telah melontarkan pernyataan yang mempertanyakan kesetiaan orang Yahudi Amerika. Pada  Agustus, dia mengatakan setiap orang Yahudi yang memilih Demokrat berarti tidak loyal kepada Israel.

Menurut sebuah laporan Gallup Agustus 2019, mayoritas orang Yahudi Amerika, hampir 70 persen mendukung Demokrat dan 23 persen mendukung Republik. Dalam pemilu 2016, sebanyak 71 persen pemilih Yahudi mendukung Hillary Clinton, sedangkan 23 persen mendukung Trump.

Menurut jajak pendapat pada Mei 2019 dari Pusat Penelitian Pew, orang Yahudi Amerika mendukung kebijakan AS terhadap Israel. Sebanyak 42 persen percaya Trump menyukai Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement