Selasa 10 Dec 2019 12:32 WIB

PT KAI Awasi 351 Titik Rawan Selama Nataru

PT KAI mengecek semua aspek untuk kesiapan Nataru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
PT KAI awasi 351 titik rawan selama Nataru.
PT KAI awasi 351 titik rawan selama Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Menjelang masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan inspeksi ke berbagai wilayah di Pulau Jawa. Inspeksi tersebut dilakukan selama tiga hari yang dimulai pada 10 hingga 12 Desember 2019. 

“Kegiatan inspeksi ini untuk memastikan lagi kesiapan KAI menjelang peak season pada momen Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi akan dimulai," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro saat akan memulai kegiatan inspeksi dari Stasiun Bandung, Selasa (10/12).

Baca Juga

Menurut Edi, pengecekan dilakukan mulai dari kesiapan jalur, stasiun, pelayanan, hingga SDM. "Saya meminta kepada seluruh pegawai KAI agar memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, khususnya selama momen Nataru ini,” katanya.

Edi menjelaskan, dalam perjalanan tersebut juga dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra. Mengingat Angkutan Nataru ini bertepatan dengan datangnya musim hujan dan frekuensi perjalanan kereta api semakin banyak. 

"Terdapat 351 titik rawan di seluruh Jawa dan Sumatera yang perlu mendapatkan perhatian ekstra yaitu. 99 titik rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik amblesan, dan 10 titik pencurian," paparnya.

Edi mengatakan, pihaknya akan menyiagakan 477 petugas pemeriksa jalur ekstra, 908 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 355 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 11.191 personel keamanan yang bekerja sama dengan TNI-Polri. Di samping itu, KAI juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di 192 titik. 

"Hal tersebut bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan," katanya.

Perjalanan inspeksi tersebut, kata dia, dibagi menjadi dua perjalanan, lintas utara dan selatan Pulau Jawa.  Inspeksi lintas utara Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Semarang Tawang, Surabaya Gubeng, Jember, hingga Ketapang, Banyuwangi. 

Sedangkan untuk yang jalur selatan, kata dia, perjalanan dimulai dari Stasiun Bandung menuju Kroya, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, hingga Surabaya Gubeng. 

Selain Komisaris dan Direksi KAI, turut ikut dalam inspeksi tersebut yakni Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri beserta jajarannya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Nasional Soerjanto Tjahjono beserta jajarannya, pejabat dari Kementerian BUMN, perwakilan Korlantas Polri, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. 

KAI sendiri, menurut Edi, menetapkan masa Angkutan Nataru 2019/2020 selama 18 hari mulai 19 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020. Pada periode itu, KAI memprediksi akan ada kenaikan volume penumpang kereta api menjadi 5,9 juta penumpang atau naik 4 persen dibanding tahun 2018 yaitu sebanyak 5,6 juta penumpang. 

Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang tersebut, kata dia, KAI akan menjalankan 374 KA Reguler dan 30 KA Nataru atau total 404 Perjalanan KA, naik 2 persen dibandingkan 2018 sebanyak 394 KA.

"Melalui persiapan yang matang, kita harapkan moda transportasi KA selama masa Angkutan Nataru ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali," kata Edi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement