Rabu 11 Dec 2019 00:07 WIB

Luhut akan Finalisasi Sejumlah Proyek Investasi dengan UEA

Proyek yang akan difinalisasi antara lain proyek Pertamina di Balikpapan dan Gresik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Ahad (15/12). Kunjungan tersebut, menurut Luhut, untuk memfinalisasi sejumlah proyek investasi dengan UEA.

Proyek-proyek tersebut nantinya akan ditandatangani oleh para pemangku kepentingan dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi serta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan pada Januari 2020.

Baca Juga

"Nanti tanggal 15 Desembersaya akan ke Abu Dhabi, itu untuk mempersiapkan atau finalisasi proyek-proyek yang akan ditandatangani, disaksikan oleh Presiden RIdan Prince Mohamed Bin ZayedpadaJanuari nanti," katanya di Jakarta, Selasa (10/12).

Proyek yang akan ditandatangani itu antara lain proyek-proyek Pertamina di Balikpapan, Gresik dan Cilacap. Pembahasan terakhir terkait teknis mengenai rincian investasinya juga masih dibahas bersama jajaran BUMN tersebut.

Selain sepakat untuk investasi di sektor migas, UEA dan Indonesia juga akan bekerja sama di bidang pendidikan, investasi di sektor pertanian di Kalimantan Tengah serta pembangunan masjid di Solo.

Terakhir, kedua negara juga sepakat untuk membentuk sovereign wealth fund atau wadah dana investasi dari berbagai negara, termasuk dari UEA. "Bu Menteri Keuangan sudah terlibat. Menurut Bu Ani (Menkeu) dan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) tidak perlu ada UU baru mengenai sovereign wealth fund. Dengan begitu, prosesnya akan segera bisa terbit," paparnya.

Pada 13 Januari 2020 mendatang, Presiden Jokowi diundang Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk hadir pada acara Zayed Sustainability Prize dan menyampaikan pidato kunci pada upacara pembukaan Abu Dhabi Sustanability Week di Abu Dhabi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement