REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Ahad (15/12). Kunjungan tersebut, menurut Luhut, untuk memfinalisasi sejumlah proyek investasi dengan UEA.
Proyek-proyek tersebut nantinya akan ditandatangani oleh para pemangku kepentingan dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi serta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan pada Januari 2020.
"Nanti tanggal 15 Desembersaya akan ke Abu Dhabi, itu untuk mempersiapkan atau finalisasi proyek-proyek yang akan ditandatangani, disaksikan oleh Presiden RIdan Prince Mohamed Bin ZayedpadaJanuari nanti," katanya di Jakarta, Selasa (10/12).
Proyek yang akan ditandatangani itu antara lain proyek-proyek Pertamina di Balikpapan, Gresik dan Cilacap. Pembahasan terakhir terkait teknis mengenai rincian investasinya juga masih dibahas bersama jajaran BUMN tersebut.
Selain sepakat untuk investasi di sektor migas, UEA dan Indonesia juga akan bekerja sama di bidang pendidikan, investasi di sektor pertanian di Kalimantan Tengah serta pembangunan masjid di Solo.
Terakhir, kedua negara juga sepakat untuk membentuk sovereign wealth fund atau wadah dana investasi dari berbagai negara, termasuk dari UEA. "Bu Menteri Keuangan sudah terlibat. Menurut Bu Ani (Menkeu) dan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) tidak perlu ada UU baru mengenai sovereign wealth fund. Dengan begitu, prosesnya akan segera bisa terbit," paparnya.
Pada 13 Januari 2020 mendatang, Presiden Jokowi diundang Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk hadir pada acara Zayed Sustainability Prize dan menyampaikan pidato kunci pada upacara pembukaan Abu Dhabi Sustanability Week di Abu Dhabi.