REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiyana mengatakan, stok pangan di Kota Yogyakarta saat ini masih mencukupi. Bahkan, menurutnya mencukupi hingga Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 nanti.
Hal tersebut diungkapkan usai dilakukannya pemantauan ketersediaan pangan oleh Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY ke beberapa distributor pangan. Ia mengatakan, pemantauan dilakukan guna memastikan kestabilan harga dan stok pangan serta mencegah terjadinya inflasi.
"Di pasar maupun di gudang Bulog ketersediaan cukup," kata Tri usai peninjauan di beberapa tempat di Kota Yogyakarta, Selasa (10/12).
Ia menyebutkan, di gudang Bulog tersedia stok beras mencapai 40 ribu ton. Stok beras ini, katanya, dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama empat hingga lima bulan ke depan.
"Selain itu tersedia stok minyak 23 ribu liter, tepung terigu tersedia 19 ton serta gula pasir tersedia 200 ton," ujarnya.
Selain meninjau beberapa distributor pangan, TPID DIY juga meninjau dua pasar tradisional yakni Pasar Kranggan dan Beringharjo. Di dua pasar itu, katanya, tidak ditemui kenaikan harga yang signifikan.
Bahkan, harga masih cenderung stabil. Walaupun begitu, ada beberapa komoditas pangan yang mengalami sedikit kenaikan.
"Bawang merah sedang maupun cabai merah keriting (mengalami sedikit kenaikan). Dalam hal ini cabai rawit merah naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 32.000," ujarnya.