REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada dua skenario penyelesaian permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menunggak klaim nasabah hingga Rp 802 miliar. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyebutkan, skenario tersebut terbagi dalam jangka pendek dan menengah.
"Memang sulit, tapi kita siapkan ada skenario-skenario," katanya di Jakarta, Selasa (10/12).
Untuk jangka pendek, anak usaha, Jiwasraya Putra akan jadi juru selamat. Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama dengan empat BUMN, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Pegadaian, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Telkomsel untuk pemanfaatan basis konsumen.
Jiwasraya Putra sudah memiliki valuasi bisnis dan akan ditawarkan pada investor strategis. Wimboh mengatakan perusahaan ini akan menarik investor sehingga hasilnya bisa untuk menutup arus kas di induk.
"Jiwasraya Putra akan menarik investor karena ini bisnisnya sudah ada, sehingga dari hasil itu nanti bisa untuk top up cashflow," katanya.
Wimboh berharap upaya tersebut bisa mengatasi kesulitan modal bagi Jiwasraya dalam jangka pendek. Untuk skenario kedua, ia masih enggan menjabarkan. Solusi jangka panjang ini yang sedang dibicarakan oleh pemerintah, khususnya oleh Kementerian BUMN.