Rabu 11 Dec 2019 08:12 WIB

Pengenaan Tarif Tambahan untuk Produk China Bisa Dibatalkan?

Pemerintah AS akan mengenakan tarif tambahan terhadap produk China pada 15 Desember

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih memiliki waktu berhari-hari untuk memutuskan apakah akan mengenakan tarif hampir 160 miliar dolar AS terhadap produk China sebelum Natal.

Penasihat ekonomi dan perdagangan Gedung Putih, termasuk Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Larry Kudlow, Peter Navarro, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin diperkirakan akan bertemu dalam beberapa hari mendatang dengan Trump mengenai keputusan tersebut. Hanya saja, masih belum ada kejelasan tentang keputusan apa yang akan diambil.

Baca Juga

"Mereka mungkin mulai berlakukan (tarif).  Mereka mungkin menahan. Dan Presiden (Trump) yang akan memutuskan," ujar salah seorang sumber kepada Reuters, Senin sore (10/12).

Direktur senior di McLarty Associates Tami Overby mengatakan, pemerintah AS harus segera membuat tindakan apabila memang ingin memberlakukan ataupun membatalkan tarif. "Kecuali jika USTR (Perwakilan Dagang AS) mengeluarkan pemberitahuan modifikasi untuk tarif ini, tarif itu akan mulai berlaku pada 15 Desember sesuai jadwal," katanya.

Sementara itu, Kudlow yang juga Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa kebijakan tarif masih sesuai dengan rencana awal. Yaitu, pemerintah AS akan memberlakukan tarif terhadap produk impor China pada 15 Desember.

Sebelumnya, pemerintahan Trump mengatakan pada bulan Agustus pihaknya akan mengenakan tarif 15 persen pada miliaran barang konsumen buatan China pada 15 Desember. Di antaranya konsol video game, monitor komputer, dekorasi Natal, mainan  dan barang-barang lainnya termasuk pakaian yang sering diberikan sebagai hadiah Natal dan tahun baru.

Barang-barang yang akan terpengaruh juga oleh tarif 15 Desember adalah barang industri seperti pestisida dan bahan kimia lainnya.

Pihak Gedung Putih telah berunding selama berminggu-minggu apakah akan memberlakukan tarif atau tidak. Pada awal November, pemerintahan semat menyebutkan kemungkinan akan menghindari tarif jika kesepakatan fase satu dengan China tercapai.

Sejauh ini, kedua belah pihak masih belum mencapai kesepakatan mengenai bagian-bagian penting dari kesepakatan.  Termasuk mengenai jumlah barang-barang pertanian AS yang akan disetujui Beijing untuk dibeli dan ketika AS akan menurunkan tarif lain yang dikenakan pada barang-barang China.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement