REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) baru saja merilis indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB), Rabu (11/12). Meski rata-rata nasional indeks KUB meningkat, namun Ibukota Jakarta mencatatkan indeks KUB di bawah rata-rata.
Berdasarkan catatan Kemenag, indeks KUB 2019 menunjukkan rata-rata nasional pada poin 73,83 dari rentang nol-100, atau dalam kategori tinggi. Poin ini juga tercatat naik tipis jika dibandingkan indeks KUB tahun lalu sebesar 70. Namun, DKI Jakarta menjadi wilayah yang mengalami stagnasi alias masih berada di bawah rata-rata sebesar 71,3.
“(Jakarta di bawah rata-rata) jadi perhatian kita bersama lah,” kata Menteri Agama Fachrul Razi, di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (11/12).
Ke depan, pihaknya berencana merangkul kalangan pemerintah daerah dan provinsi untuk turut serta meningkatkan KUB di wilayahnya masing-masing. Caranya adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang mewarnai dinamika KUB di wilayahnya masing-masing.
Dia menyebut, salah satu masalah utama yang masih menjadi pemantik rendahnya KUB adalah ujaran kebencian. Untuk itu pihaknya menilai sebisa mungkin bagi kepala daerah agar mampu menekan ujaran kebencian dan menjembatani setiap permasalahan warganya.
Sedangkan kerukunan tertinggi dalam penelitian Kemenag ini diukur dari dimensi toleransi sebesar 72,37, kesetaraan sebesar 73,72, dan kerja sama yang cukup signifikan sebesar 75,40. Adapun wilayah dengan indeks KUB tertinggi yakni Papua sebesar 82,1, disusul dengan Nusa Tenggara Timur sebesar 81,1, dan Bali sebesar 80,1.