Rabu 11 Dec 2019 13:55 WIB

Menteri Banglades: Madrasah tak Terkait Kelompok Militan

Menteri Bangladesh menyebut Islam tak terkait terorisme.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
Madrasah tak terkait kelompok militan. Foto: Anak-anak pengungsi membaca Quran di salah satu madrasah di kamp pengungsian Kutupalong, Bangladesh (ilustrasi).
Foto: Altaf Qadri/AP
Madrasah tak terkait kelompok militan. Foto: Anak-anak pengungsi membaca Quran di salah satu madrasah di kamp pengungsian Kutupalong, Bangladesh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Menteri Dalam Negeri Banglades, Asaduzzaman Khan Kamal, mengatakan, agama Islam tak akan membiarkan terorisme dan aksi militan terjadi. Sebab, agama Islam tak mengajarkan tindakan-tindakan menggunakan kekerasan semacam itu.

Kamal mengatakan, sekolah madrasah tidak terlihat dengan kemunculan kelompok militan. Sebab, tidak ada tempat dalam Islam bagi aksi-aksi yang menggunakan kekerasan.

Baca Juga

"Orang-orang yang cinta damai di negara ini tidak pernah menyukai militansi. Ini tidak bisa diterima bahwa militansi dan terorisme akan ada di negara yang damai ini," kata Kamal saat upacara penutupan Konferensi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Kekerasan 2019 di Bashundhara International Convention Hall, Banglades, Selasa (10/12).

Lebih lanjut, Kamal mengakui bahwa terdapat sejumlah serangan kelompok militan di negaranya. Namun, rakyat Banglades mengutuk kejadian itu.

Kamal menengaskan, tak ada ruang bagi kelompok militan ataupun teroris di Banglades. “Kita harus melibatkan anak-anak kita dalam kegiatan kesejahteraan, sehingga mereka tidak terlibat dalam kegiatan ekstremisme dan kekerasan,” kata Kamal seperti dikutip dari bssnews.net, Rabu (11/12).

Dia juga mengajak semua masyarakat agar tak mudah mempercayai konten-konten di internet. "Kita harus menggunakan kecerdasan dan pengetahuan kita untuk memastikan konten internet mana yang bisa dipercaya," tambahnya.

Banglades, kata dia, adalah panutan dunia dalam hal membasmi militansi. Sebab, Banglades berhasil mengendalikan militansi berkat kebijakan nol toleransi yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina.

"Badan-badan penegak hukum kami bekerja secara terkoordinasi untuk mengekang ekstremisme dan militansi," kata Kamal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement