REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rekrutmen kepolisian Malaysia pada tahun depan akan mewajibkan calon untuk menjalani tes wawasan Islam atau moral.
Langkah itu dilakukan untuk memastikan, bahwa setiap calon anggota memiliki tingkat integritas yang tinggi. “Juga kepercayaan yang tinggi pada nilai-nilai agama dan moral,” ujar Direktur Departemen Manajemen Bukit Aman (Kompleks Polis Diraja Malaysia), Abd Rahim Jaafar, seperti dilansir Malaysiakini, Rabu (11/12).
Dia menambahkan, aspek agama seutuhnya lebih ditekankan pada rekrutmen Muslim. Sedangkan bagi non-Muslim, studi moral dan pemeriksaan daring serta wawancara menjadi alternatifnya.
"Kita harus memahami bahwa pendidikan agama itu penting, karena tanpa 'perisai' itu, mereka akan cenderung terlibat dalam hal-hal yang tidak seharusnya," kata Abdul.
Sambung dia, selain aspek agama dan moral, calon anggota polisi yang baru juga akan melakukan tes psikometri dari proses evaluasi.
Pihaknya juga telah menargetkan sebanyak enam ribu anggota baru, untuk rekrutmen tahun depan. Di mana jumlah tersebut sudah termasuk 500 orang di tingkat petugas. "Tugas polisi adalah melindungi rakyat. Jika mereka terlibat dalam hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, bagaimana mereka diharapkan untuk melakukan tanggung jawab mereka?” tanyanya.
Oleh sebab itu, dia menyebut bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan pihak universitas untuk menemukan cara terbaik dalam mendeteksi calon dengan setiap latar belakang hukum. Termasuk bagi yang menggunakan narkoba. “karena ada statistik yang menunjukkan keterlibatan mereka telah dimulai sebelum bergabung dengan pasukan," ucapnya.
Dia menyinggung hal itu, karena ada rujukan laporan dari personel kepolisian yang ditangkap karena penyalahgunaan narkoba. "Ini adalah salah satu langkah yang akan kami terapkan untuk memastikan rekrutan baru kami memenuhi kriteria yang kami cari," kata dia menambahkan.