Rabu 11 Dec 2019 17:41 WIB

Mandiri Group Tingkatkan Investasi di Perusahaan Digital

Mandiri membuka kolaborasi melalui tiga cara, di antaranya kerja sama pendanaan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
 Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Group berkomitmen untuk meningkatkan investasi di perusahaan digital. Presiden Direktur Mandiri Group, Royke Tumilaar menyampaikan kolaborasi adalah kunci dari perkembangan ekonomi masa kini.

"Kita percaya pada sharing economy menggunakan berbagai online platform," katanya dalam pembukaan Indonesia Innovaton Forum 2019, di Jakarta, Rabu (11/12).

Baca Juga

Mandiri membuka kesempatan kolaborasi melalui tiga cara, di antaranya penyediaan akses permodalan, kerja sama pendanaan, dan akses ke pasar yang lebih luas. Akses permodalan dilakukan oleh anak usaha Bank Mandiri, Mandiri Capital Indonesia (MCI).

Sejak MCI berdiri pada 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 980 miliar untuk permodalan 13 perusahaan digital. Sementara bantuan pendanaan berjumlah sekitar Rp 500 miliar. Untuk kerja sama akses, Mandiri membuka kerja sama seperti dalam pembayaran digital, pembukaan layanan registrasi dan lain-lain.

"Misal seperti ke Linkaja, kita berikan akses di semua EDC kami," katanya.

Sebanyak 13 perusahaan teknologi digital yang telah bekerja sama dengan Mandiri diantaranya adalah Amartha, Investree, Moka, Privyid, Linkaja, Halofina, Yokka!, cashlez, Mekari, PTEN, DAM.

Senior Executive Vice President Corporate Transformation Office Bank Mandiri Pantro Pander Silitonga menyampaikan Mandiri berkomitmen menyalurkan Rp 1 triliun permodalan melalui MCI pada tahun depan. Sebanyak Rp 500 miliar berasal dari dana yang masih tersisa tahun ini, dan Rp 500 miliar berasal dari Bank Mandiri beserta investor asing.

Selama ini penyaluran permodalan pada perusahaan digital dilakukan sepenuhnya melalui MCI. Kedepannya, Mandiri berniat membuat venture fund yang sumbernya tidak hanya berasal dari Bank Mandiri.

"Jadi venture fund itu bukan dari Mandiri saja, ada investor lain. Nah di situ kita targetkan raising fund sekitar Rp 500 miliar," katanya.

Sudah ada sekitar 3-4 investor yang tertarik, termasuk investor dari Jepang yang berminat masuk ke dunia startup Indonesia. Pandro menegaskan bahwa Mandiri membuka pintu yang luas untuk simbiosis mutualisme. Kedua pihak akan saling diuntungkan.

Mandiri sebagai pemilik sumber daya yang sangat besar bisa memberikan banyak tawaran kerja sama. Di sisi lain, Mandiri juga percaya pada kekuatan startup yang bisa bergerak cepat dan penuh inovasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement