REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Soal ujian akhir semester I mata pelajaran agama Islam kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok membuat heboh karena terdapat satu soal yang kontennya dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Soal pilihan ganda yang ada kejanggalan tersebut berada di nomor urut 13.
Pertanyaan dan pilihan jawaban yang tertera di soal nomor urut 13 adalah berbunyi 'Sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani ?
A. Malas Belajar
B. Mengerjakan tugas belajar.
C. Menjaga nama baik sekolah dan guru, dan
D. Menjaga nama baik orang tua.
Soal ujian ini viral di media sosial facebook terutama oleh warga Kabupaten Solok. Di mana soal tersebut terlihat janggal karena bermakna ambigu.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, Zulkisar menjelaskan hal ini terjadi karena diduga ada kekeliruan dari pembuat soal.
"Naskah asli tidak ada seperti itu. Jadi kekeliruannya sedang kami jajaki. Entah ada yang main-main yang mengubah soal," kata Zulkisar, Rabu (11/12).
Zulkisar mengaku sudah mendapatkan laporan tentang adanya kekeliruan soal ujian semester kelas IV SD di Kacamatan Junjung Sirih ini. Ia sudah memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan soal.
Yakni pengawas, kepala sekolah, tim guru, dan oknum yang memposting kekeliruan soal ini pertama kali di facebook. "Setelah kami panggil tadi ada delapan orang, tapi belum terungkap di mana letak kekhilafannya," ujar Zulkisar.
Zulkisar mengatakan naskah asli soal nomor 13 pada soal ujian mata pelajaran agama Islam di seluruh kelas IV SD Kecamatan Junjung Sirih itu tidak seperti yang beredar di siswa dan sampai viral di sosial media tersebut.
Ia membacakan soal nomor 13 ujian mata pelajaran Agama Islam kelas IV SD Kecamatan Junjung Sirih yang asli. Yang berbunyi 'Selaku umat nabi Muhammad SAW, sebaiknya meneladani sikapnya. Sebagai pelajar, yang tidak patut kita contoh dari pernyataan di bawah ini adalah?
A. Malas Belajar
B. Mengerjakan tugas belajar.
C. Menjaga nama baik sekolah dan guru, dan
D. Menjaga nama baik orang tua.
"Kan tidak nyambung di naskah yang beredar. Jadi di naskah asli tidak ada pelecehan terhadap Nabi. Jadi sekarang kami selidiki dulu di mana salahnya," ucap Zulkisar.
Zulkisar menambakan dirinya sudah melanjutkan laporan kejadian ini kepada Bupati Kabupaten Solok. Nantinya akan diteruskan lagi ke Inspektorat Pendidikan. Ia tidak menutup kemungkinan pelaku yang sengaja atau tidak membuat kesalahan pembuatan soal ini akan mendapatkan hukuman.
Zulkisar menyebut soal keliru yang diduga bermuatan konten menghina Nabi SAW ini beredar di 16 SD di Kecamatan Junjung Sirih. Yang terdiri dari 14 SD Negeri dn 2 SD Swasta. Semua SD di Kabupaten Solok melaksanakan ujian akhir semester 1 sejak 9-16 Desember ini.