Rabu 11 Dec 2019 23:48 WIB

Pemkab Pasaman Barat Ajak Anak Tingkatkan Konsumsi Ikan

Makan ikan dalam rangka meningkatkan kepintaran dan mencegah kekerdilan.

Gerakan Anak Suka Makan Ikan Laznas LMI.
Foto: Dok Laznas LMI
Gerakan Anak Suka Makan Ikan Laznas LMI.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengajak anak- anak meningkatkan konsumsi ikan. Ini dalam rangka meningkatkan kepintaran dan mencegah kekerdilan.

"Kandungan vitamin dalam ikan cukup tinggi untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang. Kami terus meningkatkan sosialisasi konsumsi ikan," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Pasaman Barat, Zulfi Agus di Simpang Empat, Rabu (11/12).

Baca Juga

Ia mengatakan Pasaman Barat memiliki potensi perikanan yang sanggat besar, namun konsumsi ikan per kapita Pasaman Barat baru sebesar 34 kilogram per kapita per tahun.

Data itu, katanya, masih jauh di bawah konsumsi ikan per kapita per tahun tingkat nasional sebesar 53 kilogran per kapita setiap tahunnya. Untuk itu pihaknya terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan, terutama anak-anak sejak usia dini.

Di antara upaya itu, katanya, dengan melaksanakan kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) mulai di tingkat PAUD sampai dewasa. Hal ini, ujar dia, juga ditingkatkan dengan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam mengolah dan memasak ikan.

Sehingga, katanya, dengan adanya inovasi-inovasi tersebut membuat kecintaan makan ikan meningkat karena tidak hanya mengonsumsi ikan utuh. Selain itu dengan melakukan sosialisasi, membuat imbauan melalui baliho dan surat edaran, melaksanakan kegiatan gemar makan ikan di tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA.

Upaya lainnya, ujar dia, adalah melaksanakan lomba diversifikasi masakan berbahan baku ikan dan memberikan atau mempromosikan olahan ikan di setiap kegiatan pameran atau lainnya. "Harapan ke depannya anak-anak kita bisa terbebas dari stunting dan mereka menjadi cerdas," katanya.

Ia menambahkan Pasaman Barat memiliki potensi dengan produksi perikanan tangkap sebanyak 106 ribu ton pertahun. Lalu potensi budidaya 6.000 ton pertahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement