Kamis 12 Dec 2019 08:59 WIB

Menhub Bahas Kualifikasi Direksi Garuda Bersama Plt Dirut

Pembahasan terkait posisi direksi yang menjadi key person dalam maskapai

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi rencananya sore ini, Kamis (12/12), akan melakukan pembahasan susunan jabatan penting di dalam direksi PT Garuda Indonesia (Persero) dan juga kualifikasinya. Pembahasan terkait posisi direksi yang menjadi key person dalam suatu maskapai yakni direktur operasi, direktur teknik, dan direktur safety atau keselamatan.

"Besok sore (Kamis, 12/12) ada diskusi dengan Plt direktur utama Garuda, direktur keuangan, dan direktur operasi," kata Budi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (11/12).

Baca Juga

Dia menjelaskan dalam pertemuan tersebut akan mendiskusikan program apa saja yang akan dilakukan Garuda saat ini. Terlebih rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Garuda baru akan dilakukan pada Januari 2019.

Dengan adanya persoalan Garuda saat ini, Budi mengatakan kualifikasi semua direksi harus memiliki karakter yang bagus. Budi menegaskan direksi selanjutnya harus kompeten, baik, dan memiliki rekam jejak yang bagus juga.

"Ini pelajaran bagi kita melakukan suatu tes memberikan syarat mereka menjadi direksi bagi maskapai," tutur Budi.

Sebelumnya, Kementerian BUMN memastikan keputusan penunjukan direksi Garuda Indonesia yang baru akan disampaikan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Pelaksanaan RUPSLB Garuda Indonesia rencananya akan dilakukan awal 2020.

"RUPS Garuda 22 Januari," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/12).

Arya mengatakan Kementerian BUMN sudah mengajukan permohonan untuk RUPSLB Garuda Indonesia pada Senin (9/12) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berdasarkan peraturan, kata Arya, pelaksanaan RUPSLB dapat dilakukan 45 hari sejak surat permohonan dikirimkan ke OJK.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement