Kamis 12 Dec 2019 09:27 WIB

Bio One dan Arifin Putra Meleburkan Karakter di Film Terbaru

Bio One memerankan sosok Ray kecil, Arifin Putra tampil sebagai Ray dewasa.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Arifin Putra memerankan tokoh Ray dalam film Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Aktor Arifin Putra memerankan tokoh Ray dalam film Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arifin Putra berbagi peran dengan aktor muda Bio One dalam film Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Arifin memerankan tokoh utama Ray saat sudah dewasa, sementara Bio berperan sebagai Ray yang masih remaja.

"Harus ada kontinuitas antara Ray muda dan dewasa, jadi menyamakan persepsi dengan Bio One soal arah skenario dan pemahaman karakter. Beberapa hal aku ikuti Bio yang syuting duluan, seperti cara jalan dan gerak-gerik dia," kata Arifin.

Baca Juga

Pria 32 tahun keturunan Jerman-Indonesia tersebut mengatakan, watak Ray muda dan dewasa cukup berbeda. Ray muda sangat emosional dan berapi-api, bersemangat tetapi tidak memiliki arah, selalu mencari sesuatu dalam hidup tanpa mengetahui apa itu.

Karakter demikian dipengaruhi kondisi tempat Ray muda tumbuh. Anak yatim itu tinggal di panti asuhan dengan pimpinan yang kejam. Dia kerap merasa ditinggalkan. Bagian pertama film lebih banyak menyoroti asal-usul Ray muda, meski Ray dewasa juga dimunculkan.

photo
Kru dan pemeran film Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Arifin mengatakan, Ray dewasa lebih banyak hadir pada bagian kedua film yang tayang Maret 2020. Ray dewasa berkarakter lebih tenang, berkat tokoh Fitri (Anya Geraldine) yang memicu Ray berdamai dengan masa lalu. Ray menggunakan api dalam dirinya untuk mencapai kesuksesan.

Sebagai aktor, Arifin mengaku sangat menyukai skenario film arahan sutradara Danial Rifki tersebut. Tokoh utama Ray mendapat kesempatan untuk menemukan jawaban atas deretan pertanyaan tentang hidup yang kerap dia lontarkan kepada Tuhan.

photo
Adegan film Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Menurut Arifin, semua orang pasti pernah berada dalam posisi tersebut. Pemeran film Sabtu Bersama Bapak itu pun menyimpan pertanyaan serupa, yakni kenapa setelah semua kesuksesan dan pencapaian yang sudah dilalui, manusia tetap merasa hampa?

"Pertanyaan ini setiap manusia pasti pernah mengalami, bertanya selanjutnya apa. Hidup di Bumi ini maunya apa, lama-lama mikir juga, hidup mau ninggalin legacy apa," ucap Arifin yang pernah berperan dalam sinema laga Foxtrot Six.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement