Jumat 13 Dec 2019 00:11 WIB

Medis Selandia Baru Pesan Kulit untuk Korban Letusan Gunung

Kulit manusia dipesan di bank kulit AS untuk korban letusan gunung Selandia Baru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Sejumlah turis mengabadikan erupsi gunung berapi di White Island, Selandia Baru, Senin (9/12).
Foto: Michael Schade via AP
Sejumlah turis mengabadikan erupsi gunung berapi di White Island, Selandia Baru, Senin (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, WHAKATANE -- Petugas medis yang menangani korban selamat dari letusan gunung berapi White Island menyatakan akan memesan kulit untuk menolong yang selamat. Kulit tambahan tersebut diperlukan bagi korban yang mengalami luka bakar.

Kepala medis  Dr. Peter Watson menyatakan, kulit tambahan telah dipesan dari bank kulit Amerika Serikat. Petugas rumah sakit mengantisipasi membutuhkan kulit ekstra 120 meter persegi untuk pencangkokan pada pasien.

Baca Juga

Staf medis Selandia Baru bekerja sepanjang waktu untuk merawat para korban yang selamat di unit luka bakar rumah sakit. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, beberapa warga Australia yang terluka telah dievakuasi secara medis.

Pihak berwenang mengatakan, sebanyak 24 warga Australia, sembilan warga Amerika, lima warga Selandia Baru, empat warga Jerman, dua warga Inggris, dua warga China, dan seorang warga Malaysia mengunjungi pulau itu pada saat letusan. Mereka kebanyakan berasal dari kapal pesiar Royal Caribbean yang meninggalkan Sydney dua hari sebelumnya.

Sedangkan, para pejabat Selandia Baru akan mulai pengambilan delapan mayat pada Jumat (13/12) yang diyakini berada di White Island sejak ledakan vulkanis pada awal pekan. Evakuasi korban sebelumnya tertunda karena aktivitas gunung berapi yang masih berbahaya untuk proses evakuasi.

White Island adalah puncak gunung berapi bawah laut yang sebagian besar berjarak sekitar 50 kilometer dari Pulau Utara Selandia Baru. Pulau itu telah menjadi daya tarik populer yang dikunjungi oleh ribuan wisatawan setiap tahun. 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement