Kamis 12 Dec 2019 15:42 WIB

Spanduk Peringatan Dipasang di Lokasi Kemunculan Harimau

Spanduk peringatan dipasang di tiga titik lokasi kemunculan harimau di Riau.

Warga membandingkan tangannya dengan jejak harimau sumatra di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (6/12/2019). Peringatan dipasang di tiga titik kemunculan harimau sumatra di Kampar, Riau.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga membandingkan tangannya dengan jejak harimau sumatra di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (6/12/2019). Peringatan dipasang di tiga titik kemunculan harimau sumatra di Kampar, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memasang spanduk peringatan di lokasi kemunculan harimau sumatera liar di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Peringatan tersebut dipasang di tiga titik.

Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro, menjelaskan bahwa pemasangan imbauan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga mengenai kemunculan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) liar di daerah tersebut pada awal pekan ini. Tim bersama dengan Babhinkamtibmas, dan anggota mitigasi konflik Desa Karya Indah menuju ke lokasi menjumpai jejak harimau sumatera di Jalan Kijang Putih.

Baca Juga

"Di lokasi ini dijumpai jejak diduga harimau sumatera. Dari jejak yang dijumpai, diperkirakan jejak terjadi pada Selasa pagi, 10 Desember, kondisi jejak mulai hilang terkena siraman hujan," ujar Heru di Pekanbaru, Kamis.

Heru mengatakan, tim juga menerima keterangan warga bernama Muslim yang anaknya melihat satwa berkulit belang tersebut saat dibonceng sang ayah dalam perjalanan menuju sekolah. Ia mengungkapkan, BBKSDA Riau juga mensosialisasikan tips yang bisa dilakukan untuk menghindar ketika berjumpa dengan harimau.

"Pertama, jalan mundur dan tetap menghadap arah harimau. Kedua, tidak mencoba kabur atau membelakangi harimau," ujar Heru.

Menurut Heru, hal tersebut perlu diketahui karena biasanya satwa kucing besar itu kerap menerkam di daerah tengkuk dari belakang, Ketiga, berusaha tetap tenang dan segera hubungi BBKSDA Riau.

"Ketahui juga harimau itu aktif pada pagi dan petang hari," ujarnya.

Tips selanjutnya, menurut Heru, jangan berpergian sendirian di wilayah jelajah harimau. Segera kontak orang terdekat dan naik kendaraan terdekat ketika berjumpa dengan satwa dilindungi tersebut.

"Ketika di daerah jelajah harimau, bawalah tongkat dan obor api," kata Heru.

Meski begitu, Heru mengakui pada saat perjumpaan bisa jadi orang akan lupa menjalankan tips tersebut. "Semoga saja tidak. Banyak zikir juga baik," kata Heru menambah satu tips terakhir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement