REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengusulkan pembangunan landasan udara atau helipad dalam rangka evakuasi jika terjadi kecelakaan di Tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated.
"Saya juga sampaikan, dulu pernah saya usulkan ke Jasa Marga, dari Asosiasi Tol Indonesia kalau bisa konsorsium membuat sebuah helipad dan menyiapkan helikopternya," ujar Budi di Tol layang Japek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12).
Dia mengatakan kalau terjadi kecelakaan di area tengah tol layang ini, nanti helikopter itu yang melakukan evakuasi. Budi juga menambahkan yang disiagakan pertama kali di Tol layang Japek tentu sistem. Kalau terjadi kecelakaan apa yang harus dilakukan, terutama penanganan kepada korban dulu.
"Cuma kalau kerusakannya fatal, maka memang kehadiran mobil derek harus disiapkan dengan baik," katanya.
Iring-iringan kendaraan yang membawa Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek usai diresmikan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
Kemenhub juga akan melakukan suatu kajian, jika terjadi semacam kecelakaan di mana kemungkinan akan diterapkan contraflow dan sebagainya. Namun hal itu butuh kesiapan untuk melakukan kontingensi apa yang kemungkinan akan terjadi di tol layang Japek.
Tol layang Japek akan dilengkapi berbagai fitur keselamatan, antara lain area balik arah darurat atau emergency u-turn di delapan lokasi, emergency exit ramp di dua lokasi, dan emergency parking bay di empat lokasi.
Selain itu, tol layang Japek ini juga dipasangi kamera CCTV di 113 titik dan sejumlah rambu lalu lintas. Presiden Joko Widodo mengatakan jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) yang baru diresmikannya akan digratiskan sampai dengan libur Natal dan Tahun Baru 2020. Ia berharap jalan tol tersebut saat beroperasi betul-betul mampu mengurangi tingkat kemacetan secara signifikan.