REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menjadikan Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, sebagai tempat inkubator bisnis ikan hias. KKP siap membantu dan mendampingi pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Depok.
Menurut Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP, Maman Hermawan, Kota Depok memiliki potensi ikan hias yang sangat bagus. Ini menjadi kelebihan dan nilai tambah bila terus dikembangkan.
"Kami ingin Kota Depok menjadi benchmarking standardisasi ikan hias dengan kualitas ekspor. Untuk itu, badan riset kami siap melakukan pendampingan, riset, pelatihan, penyuluhan yang terintegrasi menjadi satu," ujar Maman saat launching Teknologi Budidaya Ikan Cupang Alam (Betta Channoides) di Balai Benih Ikan (BBI) di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Rabu (11/12).
Menurut Maman, dari pendampingan yang dilakukan, nantinya Kota Depok bisa menjadi contoh wilayah lain dalam pengembangan budidaya ikan hias. Dengan demikian, apabila ingin pelatihan budidaya, bisa ke Kota Depok. Bahkan jika ada program penyuluhan perikanan khusus ikan hias yang berhasil bisa mencontoh pembudidaya di Kota Depok.
"Kami akan jadikan Kota Depok sebagai pusat pengembangan ikan hias. Terlebih untuk jenis cupang alam yang nanti harganya akan mahal karena bentuknya yang antik akan semakin dicari. Tentu kami akan dampingi untuk melakukan standardisasi sehingga nilai ikannya untuk pasar ekspor tidak turun," jelasnya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, di Kota Depok, potensi pertanian ikan hias cukup banyak, dari 11 kecamatan 10 di antaranya produsen ikan hias. "Kecamatan Bojongsari sebagai sentra ikan hias terbesar yakni ada 12 kelompok pembudidaya ikan hias dari 35 kelompok yang ada," kata Idris di Balai Kota Depok, Kamis (12/12).
Idrid mengutarakan, budidaya ikan hias dapat dikembangkan dan melibatkan masyarakat untuk mendongkrak perekonomian. "Untuk mewujudkan itu, kami menekankan perlu adanya keterpaduan dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, bukan saja dengan kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), namun semua harus dilibatkan agar muncul semangat membudidayakan ikan hias," harapnya.
Menurut Idris, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok dapat bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengembangkan serta memasarkan produk ikan hias. "Ikan hias sangat potensi dipasarkan di dalam negeri maupun ke luar negeri. Pasarnya cukup jelas," pungkasnya.