Kamis 12 Dec 2019 21:03 WIB

Masyarakat Solok Diminta tak Terprovokasi Soal Hina Nabi

Soal menghina Nabi murni kesalahan pembuat tanpa maksud menghina agama.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Tangkapan layar soal ujian di Kabupaten Solok yang diduga menghina Nabi Muhammad.
Foto: Dok Republika
Tangkapan layar soal ujian di Kabupaten Solok yang diduga menghina Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Kapolres Solok, AKBP Fery Suwandi meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kesalahan pembuatan soal ujian akhir semester mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok. Kesalahan satu soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Junjung Sirih tersebut menimbulkan spekulasi adanya unsur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

"Kita memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi terhadap kesalahan ini. Ini murni kesalahan dari tim pembuat soal. Tak ada maksud menghina agama," kata Fery, Kamis (12/12).

Baca Juga

Fery mendapat laporan bahwa pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Solok telah memanggil tim pembuat soal. Pembuat soal merupakan dari guru Pendidikan Agama Islam, kepala sekolah, hingga pengawas.

Tim pembuat soal kata Fery telah mengakui adanya keteledoran dalam pembuatan soal.

Dalam menanggapi kasus ini, kepolisian lanjut Fery hanya sebatas melakukan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan atau tindakan anarkis. Dan faktanya sejauh ini di Kecamatan Junjung Sirih dan Kabupaten Solok tidak ada terjadi gejolak karena warga pada umumnya memaklumi kesalahan yang terjadi.

Dinas Pendidikan Kabupaten Solok sudah melakukan pemanggilan yang nantinya bisa berujung pada sanksi kepada pembuat soal yang teledor.

"Bagi kami, ini kesalahan sudah ditangani intern dari Dinas Pendidikan Pembak Solok, dan akan ada sanksi. Dari kita cuma mengantisipasi supaya tidak terjadi gejolak," ujar Fery.

Soal ujian akhir semester I mata pelajaran agama Islam kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok membuat heboh karena terdapat satu soal yang kontennya dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Soal pilihan ganda yang ada kejanggalan tersebut berada di nomor urut 13.

Pertanyaan dan pilihan jawaban yang tertera di soal nomor urut 13 adalah, Sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani?

A. Malas belajar.

B. Mengerjakan tugas belajar.

C. Menjaga nama baik sekolah dan guru, dan

D. Menjaga nama baik orang tua.

Soal ujian ini viral di media sosial Facebook terutama oleh warga Kabupaten Solok. Di mana soal tersebut terlihat janggal karena bermakna ambigu.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, Zulkisar menjelaskan hal ini terjadi karena diduga ada kekeliruan dari pembuat soal.

"Naskah asli tidak ada seperti itu. Jadi kekeliruannya sedang kami jajaki. Entah ada yang main-main yang mengubah soal," kata Zulkisar, Rabu (11/12).

Zulkisar mengatakan naskah asli soal nomor 13 pada soal ujian mata pelajaran agama Islam di seluruh kelas IV SD Kecamatan Junjung Sirih itu tidak seperti yang beredar di siswa dan sampai viral di media sosial tersebut.

Ia membacakan soal nomor 13 ujian mata pelajaran Agama Islam kelas IV SD Kecamatan Junjung Sirih  yang asli. Yang berbunyi, Selaku umat nabi Muhammad SAW, sebaiknya meneladani sikapnya. Sebagai pelajar, yang tidak patut kita contoh dari pernyataan di bawah ini adalah?  

A. Malas belajar.

B. Mengerjakan tugas belajar.

C. Menjaga nama baik sekolah dan guru, dan

D. Menjaga nama baik orang tua.

Soal keliru yang diduga bermuatan konten menghina Nabi SAW ini beredar di 16 SD di Kecamatan Junjung Sirih. Yang terdiri dari 14 SD Negeri dn 2 SD Swasta. Semua SD di Kabupaten Solok melaksanakan ujian akhir semester 1 sejak 9-16 Desember ini.

Harusnya ujian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Junjung Sirih dilakukan pekan ini. Karena adanya kekeliruan pembuatan soal yang diduga bermuatan konten penghinaan Nabi SAW, Dinas Pendidikan Kota Solok telah menarik soal ini dari semua sekolah. Rencananya ujian ulangan dengan soal yang baru akan dilaksanakan pada Selasa (17/12) pekan depan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement