REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej) Nurul Ghufron menggelar doa bersama sebelum dilantik menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023 yang dijadwalkan pada 21 Desember 2019.
Doa bersama bagi keselamatan dan amanah pimpinan KPK itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, ulama, dan forum pimpinan daerah yang digelar di auditorium Unej pada Kamis sore.
"Doa bersama digelar sebagai wujud pengakuan makhluk Tuhan yang memerlukan ridho Allah SWT dalam menjalankan tugas KPK di antaranya pencegahan, monitoring, dan penegakan hukum," kata Nurul Ghufron di Jember.
Menurutnya pemberantasan korupsi dengan menjalankan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2019 bukan merupakan upaya pelemahan lembaga antirasuah itu. Namun justru sebuah penguatan.
"Dulu KPK tidak ada yang menjaga, sekarang ada penjaganya melalui Dewan Pengawas KPK. Jadi harapannya, penegakan hukum sekarang terkontrol untuk penegakan hak asasi manusia (HAM)," tuturnya.
Ia berharap keberadaannya di KPK bisa memberi manfaat bagi umat, bangsa, dan negara, sehingga perlu dukungan doa dari masyarakat Jember untuk tetap teguh mengemban amanah tersebut.
Sementara Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief mengatakan Nurul Ghufron merupakan orang yang sederhana sekali, namun di balik kesederhanaan itu tersimpan potensi yang luar biasa.
"Bisa menjadi inspirasi bagi warga Jember, khususnya generasi muda, bahwa Jember banyak melahirkan tokoh-tokoh yang berperan di negeri tercinta Indonesia," katanya.
Dengan sistem seleksi yang sangat ketat dalam pemilihan pimpinan KPK, Muqit mengatakan Nurul Ghufron merupakan salah satu putra terbaik dari Jember yang diharapkan dapat mengemban jabatan itu dengan baik.
Rektor Universitas Jember Moh. Hasan berharap tugas Nurul Ghufron sebagai pimpinan KPK periode 2019-2023 bisa dijalankan dengan baik, sehingga pihaknya selalu mendoakan agar suskes dan menjadi bagian yang berkontribusi nyata bagi Indonesia.