REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyerukan agar negara-negara Muslim mengatasi perselisihan di antara mereka. Hal itu agar terciptanya dunia Islam yang dapat bekerja bersama secara lebih baik.
Dilansir di Hurriyet Daily News, Jumat (13/12), Cavusoglu akan berupaya mengatasi perselisihan bilateral untuk menjaga eksistensi kerja sama Muslim. "Kami harus mengatasi perselisihan bilateral sehingga itu tidak menjadi halangan untuk mencapai tujuan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)," katanya pada perayaan ulang tahun ke-50 OKI di Ibu Kota Maroko, Rabat, Kamis (12/12).
Mevlut menekankan reformasi OKI diperlukan dan negara-negara Muslim bekerja sama dalam mewujudkan hal tersebut. Para pejabat tinggi dan perwakilan dari troika Islam Turki, Arab Saudi, dan Gambia serta troika menteri Bangladesh, Uni Emirat Arab, dan Nigeria ikut serta dalam perayaan ulang tahun tersebut, bersama dengan perwakilan dari berbagai negara dan organisasi Islam.
OKI didirikan pada 25 September 1969 di Maroko sebagai reaksi atas serangan pembakaran terhadap Masjid Al-Aqsha Yerusalem oleh Israel yang bersejarah itu. Saat ini, OKI memiliki 57 negara anggota dan berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi.