REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Exit poll mengindikasi Partai Konservatif Inggris yang mengusung Perdana Menteri Boris Johnson akan meraih suara mayoritas di Parlemen dalam pemilihan umum. Hal ini akan membuat Johnson dapat mewujudkan rencananya untuk mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa bulan depan.
Survei yang dirilis setelah tempat pemungutan suara ditutup memprediksi Partai Konservatif akan meraih 368 dari 650 kursi di House of Commons dan Partai Buruh sebanyak 191 kursi. Hal ini akan menjadi kemenangan terbesar Konservatif dari Buruh selama beberapa dekade.
Hasil Exit poll ini berdasarkan wawancara dengan pemilih di 144 tempat pemungutan suara di seluruh Inggris. Jajak pendapat yang digelar untuk konsorsium stasiun televisi Inggris ini dapat diandalkan walaupun bukan indikator hasil akhir yang mutlak.
Jajak pendapat juga memprediksi Partai Nasional Skotlandia meraih 55 kursi dan Partai Demokrat Liberal 13 kursi. Surat suara sedang dihitung dan hasilnya akan segera diumumkan petugas pemungutan suara.
Kemenangan Konservatif menunjukkan Johnson mengambil keputusan yang tepat untuk mendesak digelarnya pemilihan umum cepat. Seharusnya pemilihan umum baru digelar dua tahun lagi.
Johnson mengatakan jika Konservatif menjadi mayoritas di Parlemen maka rencana Brexit yang ia ajukan dapat diratifikasi Parlemen dan mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa sesuai jadwal yakni 31 Januari.