Anggota tim pasukan komando Selandia Baru berhasil mengevakuasi jenazah 6 orang yang tewas dalam letusan gunung di White Island.
Tinggal dua jenazah lagi yang belum berhasil diambil dalam operasi yang berani, mengingat gunung tersebut masih bisa meletus sewaktu-waktu. Operasi beresiko tinggi ini melibatkan tentara dan polisi komando yang menggunakan peralatan khusus yang terbang hari Jumat (13/12/2019) pagi dari kota Whakatane.
Jam 10.30 pagi, tim khusus ini sudah mencapai lokasi evakuasi sekitar 50 km dari pantai timur Selandia Baru, dan berhasil menemukan jenazah enam orang. Jenazah itu kemudian diterbangkan ke kapal perang HMNZS Wellington dan tiba di kapal setengah jam kemudian.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne sudah mengukuhkan bahwa jenazah seorang warga Australia akan dibawa kembali dalam waktu 24 jam. Secara keseluruhan ada 28 warga dan permanen residen Australia yang berada di White Island ketika gunung di sana meletus hari Senin (9/12/2019).
Sejauh ini, enam warga Australia sudah dipastikan tewas dan beberapa lainya masih dilaporkan sebagian hilang diperkirakan tewas.
Pemantauan dari udara sebelumnya sudah berhasil mengetahui lokasi enam jenazah sebelum operasi penyelamatan dilakukan. Wakil Kepala Polisi Selandia Baru Mike Clement sebelumnya memperingatkan bahwa kecilnya peluang saat ini untuk mencari dua jenazah lain.
Para pemantau gunung mengatakan tingkat bahaya di pulau tersebut masih seperti hari Senin ketika terjadi ledakan, dengan lumpur dan uap terus keluar dari lokasi letusan dan situasi tetap berbahaya.
Tingkat bahaya tetap di level 2 dari maksimal 5.
Sebelum tim operasi melakukan evakuasi jenazah dilakukan, para keluarga korban menghadiri upacara pemberkatan di pingir laut berdoa agar misi berjalan lancar.
Hari Kamis, jumlah korban yang sudah positif diidentifikasi naik menjadi delapan orang, dengan enam diantaranya warga Australia. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat setelah enam jenazah dibawa kembali dari lokasi kejadian.
Mereka yang selamat masih dirawat di rumah sakti di Selandia Baru dan di Australia, dan banyak diantaranya menderita luka bakar sampai 80-90 persen. Delapan warga Australia sekarang sudah kembali, dengan dua pasien terakhir akan tiba dalam waktu 24 jam.
Ikuti perkembangan terbaru dalam bahasa Inggris di sini