Jumat 13 Dec 2019 11:27 WIB

Indonesia Siap Kembangkan Alternatif Agribisnis Bagi Petani

Tim Jepang menghibahkan benih blueberry sebagai alternatif agribisnis.

Perwakilan dari Kota Kisarazu, Prefektur Chiba, Jepang bersama dengan Presiden Ezawa Fruit Land, mengunjungi Bandung dan Yogyakarta.
Foto: Kementan
Perwakilan dari Kota Kisarazu, Prefektur Chiba, Jepang bersama dengan Presiden Ezawa Fruit Land, mengunjungi Bandung dan Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perwakilan dari Kota Kisarazu, Prefektur Chiba, Jepang bersama dengan Presiden Ezawa Fruit Land, mengunjungi Bandung dan Yogyakarta, beberapa hari lalu. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan Sekjen Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, pada Maret lalu. Pada kesempatan ini, Tim Jepang menyerahkan hibah benih blueberry kepada Indonesia, yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Hortikultura.

Baca Juga

Penyerahan hibah berlangsung di Kabupaten Bandung dan UGM-Yogyakarta. Perwakilan Kota Kisarazu dan Direktur Buah dan Florikultura, menandatangani Berita Acara Serah Terima hibah benih Blueberry. Selanjutnya dilakukan penandatanganan BAST dari Ditjen Hortikultura kepada Ketua Kelompok Bhakti Tanjungwangi Lestari, yang merupakan kelompok binaan PT. Saribhakti Bumi Agri disaksikan Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengharapkan agar hibah benih ini menjadi alternatif agri bisnis baru yang potensial di Indonesia. "Saya berharap blueberry dapat tumbuh dengan baik dan berbuah, sehingga jadi alternatif usaha agribisnis bagi petani di Indonesia,” ucapnya dalam sambutan peresmian hibah ini.

Selain itu, sebelum mengakhiri sambutan, Direktur yang dahulu merupakan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat ini menyampaikan pesannya agar proyek ini menjadi program Korporasi.

“Saya juga menekankan perlunya kemitraan terpadu antara kelompok tani, perguruan tinggi dan swasta untuk mewujudkan kawasan korporasi blueberry di Indonesia,” imbuhnya.

photo
Perwakilan dari Kota Kisarazu, Prefektur Chiba, Jepang bersama dengan Presiden Ezawa Fruit Land, mengunjungi Bandung dan Yogyakarta.

Serah terima benih ini turut disaksikan oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten setempat, perwakilan Eselon I Kementan dan Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM.

Selain itu, Presiden Ezawa Fruit Land, Sadao EZAWA, sekaligus Ketua Asosiasi Petani Blueberry, dalam pertemuan memberikan informasi teknik budidaya dan kuliah umum mengenai Blueberry kepada para mahasiswa UGM dan petani.

Lokasi penanaman berada di Desa Tanjung Wangi, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Wisma Gadjah Mada, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Masing-masing lokasi akan menanam 200 benih terdiri dari 10 varietas, yaitu Woodard, Bluegem, Ethel, Homebell, Brightwell, Menditoo, Garden blue, Tifblue, Powder blue dan Baldwin.

Tujuan pemberian 10 varietas yang berbeda-beda adalah untuk mengetahui varietas yang sesuai dengan lokasi masing-masing. Kedua lokasi dipilih karena melihat adanya potensi pengembangan Blueberry ulas Ezawa.

“Kedua lahan memiliki kesesuaian penanaman Blueberry. Dilihat dari ketinggiannya yaitu 1.000 -1.500 mdpl, suhu dingin, kegemburan tanah, ketersediaan air yang mengalir di tanah, namun perlu penanganan untuk mendapatkan pH tanah menjadi maksimum 5,8," ucapnya setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penterjemah.

Lebih lanjut Ezawa meminta Kelompok Bhakti Tanjungwangi Lestari dan UGM selalu merekam perkembangan dan menyampaikan setiap permasalahan yang terjadi.

"Selalu catat dan sampaikan jika ada masalah, agar saya dapat mencari penyelesaian sesuai karakter di Indonesia,” tutupnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement