REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ini pembangunan stadion Jatidiri telah merampungkan tahap keempat, yang meliputi atap stadion, aluminium composite panel (ACP), track lintasan atletik standar Intenational Association of Athletics Federations (IAAF) dan sejumlah fasilitas mecanical electric.
Renovasi yang menyerap anggaran mencapai Rp 1,1 triliun itu bakal rampung akhir 2020. Gubernur yang melihat langsung beberapa pekerjaan pun dibuat takjub dengan beberapa kelebihan yang ada di stadion ini.
Termasuk perkembangan pembangunan GOR Jatidiri yang sudah sangat ditunggu- tunggu oleh warga Kota Semarang tersebut.
Menurut orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini perkembangannya cukup bagus dan sangat menarik. Misalnya untuk fasilitas joging track seperti di Indonesia hanya ada tiga, yakni di SUGBK, Stadion Papua Bangkit (Papua) dan di stadion Jatidiri.
“Dan ternyata membuatnya juga tdak gampang,” tambahnya.
Karena besarnya anggaran pembangunan stadion dan komplek GOR Jatidiri, Ganjar berharap kontraktor tidak main-main. Ia juga meminta masyarakat untuk turut mengawal agar dalam pelaksanaannya tidak ada penyimpangan.
“Saya pesan kepada kontraktor, tolong bangun dengan kualitas paling bagus. Saya minta masyarakat ikut mengawal, integritasnya dijaga dan jangan sampai ada yang menggangu pembangunan Jatidiri ini,” tegas gubernur.
Sementara itu, selain stadion, di komplek GOR Jatidiri Semarang ini juga tengah dibangun sejumlah fasilitas GOR, kolam renang indoor, lapangan tenis standar international, lapangan voli pasir dan trek sepatu roda.
Selain itu juga asrama, Sekolah Khusus Olahraga (SKO), gedung terpadu untuk tempat latihan cabang olahraga perorangan, gedung penunjang parkir vertikal serta sejumlah fasilitas youth dan gym center.
Ganjar menambahkan, dengan biaya pengerjaan yang mahal dan menggunakan uang rakyat inilah, maka ia berkepentingan untuk memastikan selurh pekerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Menurutnya, itu menjadi alasan agar fasilitas olahraga yang megah tersebut harus dijaga bersama- sama dan itu menjadi pesan yang paling penting. “Makanya tadi kita cek satu persatu, kecuali lapangan yang belum rampung.
“Saya pengen tahu apakah kursinya bagus atau tidak, toiletnya sistemnya bekerja bagus atau tidak dan beberapa hal lainnya,” tandas gubernur.
Seluruh pengerjaan komplek tersebut memiliki satu desain besar yaitu penggabungan antara olahraga, penghijauan dan kebudayaan. Dengan desain seperti itu Ganjar mengatakan ke depan komplek Jatidiri bukan hanya sebagai fasilitas olahraga namun juga bisa menjadi fasilitas wisata.
“Stadion ini adalah yang kita desain menuju ekosport tourism. Mereka semua yang ada di area Jatidiri akan mendapatkan kenyamanan, olahraga dan bisa piknik. Maka ini akan kita bangun terus nanti,” lanjut Ganjar.