REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Pesawat Cile yang hilang lima hari lalu telah ditemukan. Pemerintah Cile mengatakan pencarian yang menyisir perairan Antartika telah menemukan bagian pesawat dan jenazah penumpang Hercules C-130 yang hilang dalam perjalanannya menuju benua es.
Jenderal Angkatan Udara Cile Arturo Merino mengatakan berdasarkan kondisi jenazah yang ditemukan, ia yakin hampir tidak mungkin ada korban yang selamat dalam peristiwa ini. Petugas di tepi pantai mengatakan tim pencari internasional masih melanjutkan pencarian. Mereka akan menggunakan analisis DNA untuk mengidentifikasi para korban.
Beberapa barang yang ditemukan antara lain ban mendarat pesawat, spons yang tampaknya berasal dari tanki pesawat, dan beberapa dinding dalam pesawat. Tim pencari juga menemukan barang-barang pribadi penumpang seperti tas dan sepatu.
"Jenazah manusia yang tampaknya penumpang telah ditemukan bersama beberapa sisa pesawat. Saya merasakan rasa sakit bagi yang kehilangan," kata Jenderal Merino, Jumat (13/12).
Pesawat transportasi militer Cile Hercules C-130 lepas landas pada Senin (9/12) sore dari pangkalan udara Punta Arenas yang terletak di selatan Cile. Pesawat itu melakukan penerbangan rutin satu bulan sekali ke pangkalan Antartika.
Operator kehilangan kontak dengan pesawat itu 70 menit kemudian. Setelah tengah malam, Angkatan Udara Cile menyatakan pesawat tersebut hilang. Tapi baru Rabu (11/12) tim pencari berhasil menemukan puing-puing yang diyakini berasal dari pesawat tersebut.
Petugas mengatakan posisi puing-puing itu berada sekitar 30 kilometer dari titik di mana pilot membuat kontak terakhirnya dengan menara pengawas. Pencarian dilakukan di kedalaman laut sedalam empat ribu meter.