Jumat 13 Dec 2019 15:00 WIB

Evakuasi Korban Banjir Solok Selatan Dilakukan dengan Perahu

Ada banyak warga yang mengungsi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sungai Pagu dan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (13/12).
Foto: dok. Humas Pemkab Solok Selatan
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sungai Pagu dan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO--Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Selatan Yulian Efi mengatakan pihaknya melakukan evakuasi terhadap warga korban bencana banjir di menggunakan perahu karet. Pihaknya harus melakukan evakuasi terhadap warga karena banjir sudah melanda ribuan rumah setinggi 120 senti meter.

"Evakuasi warga dilakukan menggunakan perahu karet, menggunakan tali dan benen (ban dalam mobil yang dijadikan perahu)," kata Yulian kepada Republika, Jumat (13/12).

Baca Juga

Evakuasi warga ke tempat aman kata Yulian dilakukan tim siaga bencana, BPBD, TNI/Polri dan masyarakat. Warga dibawa ke tempat yang tinggi dan aman untuk menunggu air surut.

Yulian mengatakan ada banyak warga yang mengungsi ke masjid dan ke tempat umum lainnya yang aman dari jangkauan luapan air.

Yulian menyebutkan lokasi banjir yang paling parah berada di Kampung Tarandam Nagari Pasar Muaralabuh dengan ketinggian air mencapai 120 centimeter. Di Nagari Pasar Muara Labuh saja ada 600 kepala keluarga yang terdiri dari 2 ribu jiwa terdampak banjir.

Bencana banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Solok Selatan pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Banjir disebabkan hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. Sehingga sungai dan saluran air lainnya tak dapat menampung debit air.

Banjir dan banjir bandang melanda tiga kecamatan di Solok Selatan, yakni Kecamatan Koto Parik Gadangf Diateh, Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.

Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo menyebutkan saat ini sekitar ribuan warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Data yang diterima BNPB, banjir yang melanda Solok Selatan pagi tadi menyebabkan kurang lebih seribu unit rumah terendam banjir dan satu jembatan roboh.

Penyebab banjir masih sama dengan bencana yang sama melanda Solok akhir November lalu karena hujan deras dengan intensitas tinggi.

Upaya yang dilakukan saat ini dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Solok Selatan beserta TNI dan Polri dan Tagana membantu korban yang mengungsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement