REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH -- Satu orang anak usia tiga tahun meninggal dunia akibat hanyut terbawa air banjir di Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan hari ini, Jumat (13/12).
"Anak usia tiga tahun meninggal karena hanyut karena banjir Kecamatan Pauh Duo," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Bencana banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Solok Selatan pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Banjir disebabkan hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. Sehingga sungai dan saluran air lainnya tak dapat menampung debit air.
Banjir dan banjir bandang melanda tiga kecamatan di Solok Selatan, yakni Kecamatan Koto Parik Gadangf Diateh, Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.
Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo menyebutkan saat ini sekitar ribuan warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Data yang diterima BNPB, banjir yang melanda Solok Selatan pagi tadi menyebabkan kurang lebih seribu unit rumah terendam banjir dan satu jembatan roboh.
Penyebab banjir masih sama dengan bencana yang sama melanda Solok akhir November lalu karena hujan deras dengan intensitas tinggi. Upaya yang dilakukan saat ini dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Solok Selatan beserta TNI dan Polri dan Tagana membantu korban yang mengungsi.