Jumat 13 Dec 2019 19:24 WIB

Nasdem: Kalau Memungkinkan Kami Ingin Usung Gibran

Nasdem mengibaratkan Gibran, 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta kepada Ketua Panitia Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan Jateng Abang Baginda (kelima kiri) di Panti Marhaen Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).
Foto: R. REKOTOMO/ANTARA FOTO
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta kepada Ketua Panitia Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan Jateng Abang Baginda (kelima kiri) di Panti Marhaen Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menganggap wajar jika Gibran Rangkabumi Raka maju sebagai calon wali kota Surakarta pada Pilkada 2020 nanti. Partai besutan Ketua Umum Surya Paloh itu mengibaratkan sebuah pepatah lama yang berbunyi 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'.

"Kami apresiasi dan PDIP di sana merupakan pemenang dan bener dia maju lewat partai jangan independen," kata Ketua DPP Nasdem Willy Aditya di Jakarta, Jumat (13/12).

Baca Juga

Willy mengatakan, majunya Gibran sebagai calon wali kota Surakarta tidak akan menjadi masalah bagi mereka. Dia mengungkapkan, Nasdem bahkan siap menggandeng Gibran untuk maju sebagai calon kepala daerah jika memungkinkan.

"Kalau di Surakarta kita kosong kursinya. Kalo Nasdem punya kursi mungkin kami yang usung Gibran juga mungkin," kata Willy lagi.

Dia mengatakan, minimnya rekam jejak yang dimiliki Gibran dalam dunia politik dan birokrasi tidak akan menjadi halangan untuk menjadi kepala daerah. Dia juga membantah kemungkinan Presiden Jokowi tengah membangun politik dinasti di kawasan tersebut.

Pada saat yang bersamaan, dia juga tidak sepakat akan anggapan bahwa majunya Gibran memanfaatkan aji mumpung posisi Joko Widodo sebagai Presiden. Dia mengatakan, status sosial yang didapatkan seseorang tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai pantas atau tidaknya seseorang menduduki kursi kepal daerah.

"Enggak lah, kalau politik itu latar belakang orang bisa dari mana saja," katanya.

Willy menyebutkan, bahwa tidak adil jika Gibran dinilai melalui latar belakang dia sebagai anak kepala negara. Menurutnya, seorang calon kepala daerah harus dilihat berdasarkan rekam jejak, perbuatan serta apa yabg akan dia lakukan untuk publik.

Dia kemudian membantah jika minimnya pengalaman Gibran sebagai pejabat publik akan memberikan resiko tertentu. Dia mengatakan, yang terpenting Gibran merupakan sosok yang memiliki integritas dan kemauan berpolitik

"Nah kita lihat Jokowi waktu jadi wali kota Solo juga enggak ada latar belakang seperti itu, enggak, tapi kan berhasil," katanya.

Gibran diketahui telah mendaftar ke DPD PDIP sebagai bakal calon wali kota Surakarta dalam Pilkada 2020, Kamis (12/12) pagi.

"Kami berkumpul di Graha Sabha tidak hanya mengantar seorang Gibran mendaftarkan ke DPD PDIP Jateng, tetapi karena kami disatukan oleh cita-cita yang sama agar Solo melompat lebih maju," kata Gibran di sela acara pemberangkatan rombongan relawan Gibran ke DPD PDIP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement