REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Cukup banyaknya penderita anak stunting (gagal tumbuh) di Kecamatan Limo, Kota Depok membuat Puskesmas Limo berencana membentuk kelompok anak stunting beserta dengan ibunya di setiap kelurahan. Pembentukan kelompok ini guna memudahkan penyuluhan serta pembinaan sehingga bisa menurunkan angka penderita stunting khususnya di Kecamatan Limo.
Kepala Puskesmas Limo, Elin Herlina mengatakan, berdasarkan data gambaran status gizi balita, di Kecamatan Limo masih terdapat anak penderita stunting. "Oleh karena itu, langkah cepat perlu dilakukan. Termasuk dengan membentuk kelompok tersebut," ujar Elin di Puskesmas Limo, Jumat (13/12).
Dari 4.315 anak di Kecamatan Limo yang dilakukan pengukuran berat badan dan panjang atau tinggi badan, ada 99 anak berstatus gizi stunting. "Tapi itu masih di bawah angka anak stunting di Kota Depok," terangnya.
Dia menambahkan, selain itu, pihaknya juga terus berupaya menanggulangi masalah gizi lainnya yang diderita oleh anak-anak. Seperti berat kurang (underweight) dan kurus (wasting).
"Selain stunting, terdapat juga anak yang berstatus berat kurang dan anak berstatus kurus. Untuk itu, pembebasan dan antisipasi akan terus dilakukan ke depan. Salah satunya lewat penyuluhan dan lokakarya mengatasi masalah stunting," tutur Elin.
Menurut Elin, penanggulangan stunting dan masalah gizi lainnya membutuhkan dukungan seluruh pihak. Terutama dalam mengubah pola asuh, pola makan serta perbaikan sanitasi lingkungan. "Mudah-mudahan dengan upaya yang dilakukan ke depan, akan bisa membantu menurunkan angka masalah gizi di wilayah Kecamatan Limo," ujarnya.