Sabtu 14 Dec 2019 02:08 WIB

Camat Bojonggede Keberatan dengan Istilah Teror Ular Kobra

Camat Bojonggede menilai ular kobra terganggu habitatnya.

Red: Nur Aini
Ular kobra (ilustrasi)
Foto: Piqsels
Ular kobra (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Camat Bojonggede Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Dace Hatomi mengaku keberatan atas viralnya istilah 'Teror Ular' di salah salah satu perumahan yang ada di wilayahnya. Hal itu lantaran ditemukannya puluhan anak ular kobra sejak satu pekan lalu.

"Jangan bilang teror, kita harus berpikir positif. Habitat mereka terganggu, jangankan hewan, saya aja misalkan di Jakarta kalau habitat saya diganggu saya pindah ke Bogor," ujarnya saat diwawancarai di komplek Pemda, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat petang.

Baca Juga

Menurutnya, puluhan ular kobra itu merasa tak nyaman di habitatnya, sehingga memilih pindah ke permukiman. Ia mengatakan, permukiman yang kini banyak ditemukan ular pun tergolong kumuh.

"Di perumahan itu banyak genteng yang berserakan, mungkin saja kan bisa berhabitat di situ, itu juga kan sarang ular, lokasinya di situ itu kumuh liat saja deh," kata Dace.

Ia menerangkan bahwa sebelum dibangun menjadi perumahan, kawasan di Desa Ragajaya itu merupakan semak belukar. Menurutnya, hal tersebut juga tak menutup kemungkinan penyebab salah satu faktor bermunculannya anak ular kobra.

Dace menerangkan, hingga Kamis kemarin (12/12), sedikitnya sudah ada 34 anak ular kobra ditemukan di Perumahan Royal Citayam Bojonggede. Puluhan anak ular dengan panjang 20 sentimeter hingga 30 sentimeter itu ditemukan secara beruntun dalam waktu sepekan di rumah-rumah warga hingga fasos fasum perumahan.

Selama ini, warga dibantu oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor dan komunitas reptil untuk menangkap puluhan anak ular kobra yang membuat resah masyarakat.

"Kita memfasilitasi untuk meminta bantuan ke Damkar dan Komunitas Reptil. Terus terang kalau dari kantor kecamatan sendiri tidak ada petugas khusus teknis yang menangani itu, tidak ada," kata Dace.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement