Jumat 13 Dec 2019 21:36 WIB

Isu Lingkungan Perlu Jadi Agenda Utama Indonesia di 2020

Isu lingkungan penting baik dalam diplomasi luar negeri maupun di dalam negeri.

Peter F Gontha
Foto: Antara
Peter F Gontha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Foreign Policy Community Indonesia, Peter F Gontha, mengatakan Indonesia harus menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu agenda utama di tahun 2020 mendatang. Pengarusutamaan isu ini menurut dia penting baik dalam diplomasi luar negeri maupun di dalam negeri.

“Saya yakin pemanasan global dan perubahan iklim akan memainkan peran yang lebih besar lagi pada tahun 2020 nanti. Kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja bersama dalam menghdapinya,” kata Peter Gontha saat saat membuka acara diskusi bertajuk ‘Indonesia’s Economic and Political Outlook 2020’ yang digelar oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) bersama Price Waterhouse Coopers (PwC) di Jakarta, Jumat (13/12).

Baca Juga

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia itu, mengatakan Indonesia seharusnya tak hanya menimbang soal besarnya ekonomi nasional. Indonesia, kata dia juga harus dapat memainkan peran dalam agenda internasional yang terus mendorong pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

“Indonesia tidak bisa menyelamatkan dunia sendirian, namun dunia juga tidak dapat diselamatkan tanpa peran Indonesia,” kata dia.

Peter menjelaskan bahwa hutan Indonesia dapat menyerap 80 hingga 90 persen emisi karbon dunia jika hutan yang ada dapat dipelihara dengan baik. Potensi hutan Indonesia bahkan bisa menjadi pendapatan bagi Indonesia dalam skema perdagangan karbon.

“Kalau hutan, gambut, mangrove bisa kita pelihara dengan baik, ini bisa menjadikan suatu pendapatan yang luar biasa,” ujarnya.

Meski demikian, dia mengatakan pemerintah Indonesia harus dapat mengambil sikap yang jelas dalam soal perlindungan hutan dan gambut yang nantinya dapat menjadi nilai jual bagi Indonesia serta memperkuat peran dalam tataran internasional.

"Polusi dunia kini telah mencapai tingkat yang sebelumnya diperkirakan akan kita capai pada tahun 2040 mendatang. Itu sudah terjadi sekarang. Pada saat yang sama, Indonesia dapat menyerap 90 persen dari emisi karbon dunia. Ini adalah kekuatan kita," ucap dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement