REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH -- Bencana banjir dan tanah longsor melanda tiga kecamatan di Kabupaten Solok Selatan sejak Jumat (13/12) hingga hari ini, Sabtu (14/12). Banjir melanda Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kecamatan Sangir Batanghari dan Kecamatan Sungai Pagu.
Penyebab banjir adalah hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama. Sehingga aliran sungai yang ada tidak untuk menampung debit air. Selain itu, kerusakan hutan di hulu sungai akibat penebangan liar turut berperan besar menyebabkan banjir ini.
Data yang diterima Republika.co.id dari BPBD Solok Selatan melalui Humas Pemkab Solok Selatan Firdaus Firman pagi ini total warga yang terdampak banjir sebanyak 2.551 orang. Warga yang mengungsi sebanyak 469 orang. Rumah yang terendam sebanyak 750 unit. 10 di antaranya mengalami rusak parah.
"Pemkab bersama BPBD dan Basarnas hari ini menerobos permukiman warga untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan," kata Firdaus.
Di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, warga terdampak sebanyak 11 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 49 jiwa, 49 warga mengungsi, dan 8 rumah rusak berat. Di Kecamatan Sungai Pagu warga terdampak bencana sebanyak 585 KK yang terdiri dari 2.502 jiwa, 420 warga mengungsi, 530 rumah terendam air dan lumpur. Sedangkan di Kecamatan Sangir Batanghari, warga terdampak sebanyak 219 KK dan terdapat dua rumah warga rusak berat.