REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Duel sengit akan terjdi di Stadion Emirates, Ahad (15/12), saat Arsenal menjamu Manchester City. Laga ini bisa dibilang menjadi laga krusial bagi Pep Guardiola jika merujuk papan klasemen.
City tampil kurang memuaskan di awal musim ini, setelah empat kali kalah dan dua kali imbang. Bahkan, mereka hanya dua kali menang dalam lima pertandingan terakhir, termasuk kalah oleh Liverpool dan Manchester United. Hasilnya, City tertinggal 14 poin dari Liverpool di puncak klasemen dan kini bertengger di posisi ketiga.
Bahkan, kalau City kalah oleh the Gunners, posisi mereka bisa terancam oleh Chelsea dan Manchester United jika kedua tim itu meraih tiga poin akhir pekan ini. Kondisi ini membuat Guardiola, yang bertekad meraih gelar Liga Inggris tiga kali berturut-turut itu pun tertekan.
Rumor terancamnya nasib mantan pelatih Barcelona itu diperkuat dengan isu adanya klausul bagi Guardiola meninggalkan City akhir musim ini. Meskipun, pelatih berusia 48 tahun tersebut menepis rumor tersebut.
"Tidak, itu tidak benar. Saya bicara beberapa pekan lalu tentang niat saya bersama klub," ucap Guardiola, dikutip dari BBC, Sabtu (14/12).
Namun, Guardiola nampaknya tak terlalu khawatir akan kunjungannya ke London tersebut. Sebab, Arsenal tak pernah menang lawan City dalam empat pertemuan terakhir.
Terakhir, Arsenal kalah lima kali beruntun lawan satu tim adalah ketika berhadapan dengan Manchester United pada September 1983 dan Agustus 1985. Apalagi, City selalu menang dalam dua lawatan terakhir mereka ke Emirates. Karena itu, City bisa saja menjadi tim pertama yang menang tiga kali beruntun di kandang Arsenal sejak West Ham antara tahun 1991 dan 1995.
Apalagi, Arsenal kini sedang jatuh bangun untuk bisa bangkit dari keterpurukan mereka. Tim yang sampai saat ini belum punya pelatih tetap tersebut baru merasakan kemenangan akhir pekan lalu atas West Ham, setelah sembilan pertandingan beruntun tak menang di semua kompetisi. Sehingga, tuan rumah bertekad untuk bisa mendapatkan kemenangan beruntun pertama sejak Agustus.
Oleh karena itu, Guardiola mengaku tak akan meremehkan laga ini. Sampai-sampai, mantan pelatih Bayern Muenchen tersebut akan menyaksikan pertandingan Arsenal saat masih ditangani Unai Emery dan saat ini Freddie Ljungberg. Apalagi, lanjut dia, Arsenal punya pemain berkualitas seperti Mesut Ozil, Alezandre Lacazette dan hingga Pierre-Emerick Aubameyang.
"Kami akan menemukan apa yang akan mereka lakukan. Arsenal punya gaya permainan yang khas. Arsenal selalu jadi ujian untuk semua tim," kata Guardiola.
Guardiola memang harus putar otak mencari solusi komposisi pemain yang pas. Sebab City saat ini diterpa badai cedera. Selain Aymeric Laporte dan Leroy Sane yang divonis cedera panjang, John Stones dan Sergio Aguero juga masih akan absen dalam laga ini.
Sementara, David Silva masih harus menjalani pemulihan usai cedera saat melawan Manchester United. Sehingga, belum bisa dipastikan apakah pemain asal Spanyol itu bisa diturunkan atau tidak.
Sementara Arsenal, mau tidak mau harus memperbaiki lini pertahanan mereka kalau tidak ingin dibantai City, yang merupakan tim paling produktif musim ini. Apalagi, City dikenal dengan permainan menyerang yang dilakukan oleh pemain-pemain cepat ditambah dengan skill individu yang mumpuni.
Catatan Ljungberg dalam menangani Arsenal dalam empat pertandingan ini tidak cukup bagus. Arsenal kebobolan tujuh gol selama dipegang oleh pelatih asal Swedia tersebut. Sehingga, memperkuat barisan pertahanan menjadi tugas penting bagi pelatih interim the Gunners itu.
Masalah Arsenal kian pelik karena beberapa pemain intinya masih mengalami cedera. Sebut saja Hector Bellerin, Kieran Tierney, Granit Xhaka, Rob Holding dan Dani Ceballos yang masih harus menepi dari lapangan. Sementara striker Nicolas Pepe masih harus menjalani pemeriksaan karena mengalami masalah pada lututnya.
Karena itu, Ljungberg akan dihadapkan pada pilihan yang berat, untuk memainkan pemain muda seperti Bukayo Saka, Joe Willock, Gabriel Martinelli dan Reis Nelson. Namun memainkan pemain muda minim pengalaman melawan skuat senior City bukanlah keputusan main-main.
"Saya ingin ingatkan orang bahwa mereka masih muda dan bahwa kita tidak seharusnya menggantungkan harapan. Itu tekanan yang terlalu berat," tegas Ljungberg, dikutip dari Sky Sports.
Apalagi, Ljungberg menilai City merupakan tim yang tampil dengan rencana pertandingan yang sangat baik. Bukan itu saja, skuat City saat ini sudah bersama-sama cukup lama. Saking lamanya, kata dia, para pemain City sudah tahu akan menggerakan bola kemana sebelum mereka mendapatkan bola.
"Sebuah rotasi yang luar biasa untuk dilakukan," jelasnya.
Data dan Fakta
4 -Arsenal kalah empat kali beruntun dalam empat pertemuan terakhir oleh City di liga.
7 -Arsenal sudah kebobolan tujuh gol sejak dilatih oleh Freddie Ljungberg atau empat pertandingan terakhir.
2 -City telah memenangkan dua pertandingan terakhir lawan di kandang Arsenal.
1 -The Gunners hanya mampu sekali clean sheet musim ini di Liga Inggris.
10 -Guardiola telah memenangkan 10 dari 11 pertandingan terakhir di London.