Di era disrupsi sekarang ini, perubahan yang cepat di dunia bisnis hanya bisa disiasati dengan kolaborasi. Dalam rangka mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas serta mendukung kolaborasi bersama para pelaku start up, BRI menyelenggarakan BRI Innovation Lab Program dengan tema “Business Collaboration in Achieve Financial Integration”.
Melalui ajang ini bank BUMN terbesar ini wadah bagi para pebisnis start up saling beradu ide untuk menggali potensi bisnis dan kerjasama yang kolaboratif dan inovatif bersama BRI dan BRI Group.
Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo, dalam sambutannya di acara yang digelar di Gedung BRI 1 Jakarta mengatakan spirit kolaborasi bisa mendorong network yang bisa meningkatkan ekonomi digital Indonesia. “Fokus pada impact yang dihasilkan, yang bisa diwujudkan kolaborasi terbaik. Kami meyakini ide-ide hebat ada di mana-mana, tidak bisa mengandalkan dari dalam BRI saja,” tandasnya.
Karena BRI sendiri bisa terlewat berpikir hal-hal baru tanpa berkolaborasi dengan startup yang terkadang menawarkan ide-ide di luar kebiasaan. “Tahun depan diharapkan bisa membuat kegiatan sama dengan kualitas yang jauh lebih baik. Dengan inovasi diharapkan bisa memecahkan masalah ekonomi, sosial dan masyarakat, sehingga bisa memberi manfaat bagi Indonesia,” ujarnya.
BRI ingin kolabosasi dengan para startup bukan saja yang menang, juga dengan yang belum menang, dalam menciptakan value bagi perusahaan.
Melalui perhelatan yang digelar pada 3-11 Desember 2019 tersebut, hasil kolaborasi program UMKM Go Online BRI Indonesia Mall bersama Toko Cabang Tokopedia dan Qoo10 berhasil meraih penghargaan The Best Collaboration Program of The Year.
Kolaborasi bisnis ketiganya membantu UMKM binaan BRI go digital. Sehingga UMKM mampu memasarkan produk-produknya secara masif, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga sampai ke luar negeri.
"Indonesia Mall bersama dengan Tokopedia dan Qoo10 terpilih sebagai The Best Collaboration Program of The Year, karena ini bisa membantu digitalisasi UMKM dan go online dengan kolaborasi bersama industry ecommerce," jelas Indra.
Indra menuturkan, melalui kolaborasi Indonesia Mall x TokoCabang, UMKM binaan BRI mampu memenuhi pesanan melalui fasilitas gudang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini memudahkan UMKM untuk memenuhi pesanannya. Karena UMKM terkait bisa menitipkan stok produknya di fasilitas gudang TokoCabang. Fasilitas tersebut juga dilengkapi dengan teknologi pendukung logistik yang mumpuni.
"Sehingga UMKM binaan BRI dalam Indonesia Mall bisa terbantu dari sisi logistik di berbagai kota di Indonesia. Sedangkan kolaborasi dengan Qoo10 ini membantu UMKM indonesia mengekspor barangnya ke luar negeri," jelasnya.
Sebagai informasi, Indonesia Mall merupakan salah satu produk BRI yang menaungi sejumlah UMKM di Indonesia. Mulai beroperasi pada bulan Oktober tahun 2018, Indonesia Mall mendorong UMKM go online sehingga berhasil mengembangkan pasar dari yang tadinya hanya terbatas di wilayahnya menjadi lebih luas ke seluruh Indonesia bahkan hingga ke pelosok.
Selain memberikan peningkatan omzet yang signifikan, program pengembangan UMKM Indonesia Mall juga menawarkan kemudahan bagi UMKM binaan BRI. Di antaranya mereka hanya cukup mengunggah produk satu kali dan dapat terhubung ke beberapa e-commerce dalam satu waktu.
Tercatat lebih dari 2.000 UMKM binaan Bank BRI yang telah terdaftar dan merasakan manfaat dari kehadiran platform Indonesia Mall, termasuk menampilkan produk di laman Indonesia Mall di e-commerce rekanan BRI hingga peningkatan pendapatan berkisar 40 persen dari sebelumnya.
Produk-produk unggulan dari UMKM mitra binaan BRI ini dapat langsung dibeli di e-commerce rekanan di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blanja.com dan Blibli.com serta e-commerce regional seperti Qoo10 Singapura.