REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kini sedang fokus dengan pembangunan SDM. Presiden menilai potensi bangsa ini untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah, terbuka sangat besar. Terlebih saat ini, Indonesia sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif.
“Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar. Ini menjadi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan kesempatan kerja. Tapi akan menjadi kesempatan besar jika kita mampu membangun SDM yang unggul,” kata Jokowi dalam pidatonya di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).
Berdasarkan wacana tersebut, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) turut serta mendukung visi Indonesia saat ini, yakni pengembangan SDM unggul. Salah satu kegiatan yang UBSI lakukan ialah mengadakan seminar tentang SDM andal di bidang akuntansi.
Seminar ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), program studi (Prodi) Akuntansi. Seminar ini diselenggarakan di Aula UBSI Kampus Jatiwaringin yang berlokasi di Jalan Jatiwaringin Raya nomor 18, RT 5/RW 3, Jatiwaringin, Jakarta Timur, Jumat (6/12). Seminar dihadiri sebanyak 68 orang mahasiswa dari prodi akuntansi. Adapun pembicara dalam seminar ini adalah Direktur LSP-TA (Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Akuntansi), Murtanto.
Menurut Syamsul Bahri, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Akuntansi UBSI, masih banyak potensi mahasiswa UBSI yang belum tergarap secara profesional. “Dan minimnya SDM andal di bidang accounting disebabkan masih sedikitnya minat masyarakat untuk mengikuti sertifikasi kompetensi di bidang akuntansi,” ungkap Syamsul Bahri dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, perlu sinergi antara lembaga pendidikan dan pihak swasta untuk mengembangkan potensi serta meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang akuntansi.
“Salah satu caranya yaitu dengan mengadakan sertifikasi profesi yang sesuai dengan bidang akuntasi,” ujarnya.
Syamsul juga memaparkan sertifikasi profesi merupakan investasi bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja. “Sebab, untuk menjadi SDM yang handal perlu dibuktikan dengan banyak hal. Salah satunya ialah sertifikasi profesi,” tuturnya.
Sementara, Rektor UBSI, Dr Mochamad Wahyudi mengatakan, Universitas Bina Sarana Informatika tidak hanya akan memberikan ijazah dan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) namun kami juga akan membekali lulusan UBSI dengan sertifikasi profesi. Sehingga, para lulusan UBSI memiliki investasi yang cukup untuk mempersiapkan karirnya kelak.
“Seminar, workshop serta sertifikasi menjadi beberapa langkah UBSI mempersiapkan mahasiswanya untuk meraih karirnya pasca lulus dari UBSI nantinya,” kata Wahyudi.