REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Pembelajaran membaca kitab suci Alquran melalui metode qiraati berkembang pesat hingga merambah berbagai kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat.
"Dalam kurun waktu enam tahun sejak 2013 diajarkan metode qiraati hingga saat ini berkembang sangat pesat di kalangan santri yang mahir membaca Alquran dengan tajwid yang benar dan membaca huruf hijaiyah yang sangat fasih," kata Koordinator Metode Qiraati Biak Ustaz Riyanto seusai mewisuda khataman santri Taman Pendidikan Quran di Masjid Almukminin Biak, Ahad (15/12).
Di sela-sela acara wisuda santri TPQ Amukminin, ia menyebut saat ini metode qiraati sudah diajarkan pada santri di Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Merauke dan kabupaten/kota Jayapura. Menurut Ustaz Riyanto, dua daerah lagi yang akan mengembangkan metode qiraati bergabung dengan Biak, yakni Kabupaten Nabire dan Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.
Ia mengatakan, sejak metode qiraati diajarkan pada 2013 kepada santri TPQ, sampai saat ini sebagian anak sangat menguasai teknik membaca Alquran dengan tartil dan hukum tajwid. "Metode qiraati mampu memberikan kelancaran setiap santri dapat menguasai cara membaca Alquran dengan baik dan benar," katanya.
Salah satu kunci untuk dapat memahami metode qiraati ini, hanya membutuhkan waktu satu jam per hari dan menggunakan teknik M3, yaitu mangap, meringis, dan mecucu. Metode qiraati dapat diajarkan kepada siapa pun, maka setiap guru yang mengajar akan diberi pelatihan khusus teknik mengajar serta pengenalan sistem pebelajaran di setiap kelas.
Berdasarkan data pada Ahad, delapan santri metode Qiraati TPQ Almukinin Biak mengikuti prosesi wisuda khataman kelulusan/intihan santri ditandai pengetesan materi pembelajaran Alquran yang dilakukan ustaz, ustazah, para undangan, dan orang tua santri