REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anthony Ginting harus menerima kekalahan dari tunggal putra Jepang Kento Momota pada laga final BWF World Tour Finals 2019 yang berlangsung di Tianhe Gymansium, Guangzhou, China, Ahad (15/12). Meski menjadi runner-up, Ginting tetap senang dan bersyukur atas pencapaiannya.
"Walaupun hasilnya belum juara, tapi saya tetap bersyukur atas semuanya. Saya telah mengeluarkan kemampuan terbaik dan sudah berusaha semaksimal mungkin," kata pebulu tangkis 23 tahun kelahiran Cimahi, dikutip laman resmi PBSI, Ahad (15/12).
Melalui pertandingan yang berjalan super ketat dan panjang, Ginting harus mengaku keunggulan Momota, 21-17, 17-21, dan 21-14. Hasil ini menambah catatan kekalahan Anthony menjadi lima kali saat bermain pada partai final sepanjang 2019.
"Saya selalu kalah di final tahun ini. Tetapi, ini jadi pelajaran berharga buat saya kedepannya," sambung dia.
Lebih lanjut, Ginting menyebut duel dengan Momota kali ini lebih baik daripada pertemuan keduanya di ajang French Open 2019, Oktober lalu. Ginting menilai penampilan keduanya saat ini berada di top performa. Baik dirinya dan Momota mampu menunjukan kualitas terbaik hingga gim ketiga.
"Harus diakui, pada gim ketiga Monota bisa mengendalikan ritme permainan. Dia juga tidak gampang membuat kesalahan sendiri. Tapi saya cukup puas karena setidaknya sudah berusaha maksimal," kata Ginting.
Di sisi lain, Momota memilih untuk memuji perjuangan rivalnya. Bagi pebulutangkis berusia 25 tahun tersebut, Ginting selalu menunjukkan permainan lebih baik di setiap pertemuan mereka.
"Dia (Ginting) terus dan terus menjadi lebih baik. Begitupun dengan hari ini, dia bermain sangat baik sekali. Saya melihat ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Setelah kejuaraan ini masih ada turnamen berikutnya, dan tentu saya harus siap untuk pertandingan selanjutnya, apalagi jika bertemu Ginting kembali," kata Momota.
Rapor tersebut memperlebar catatan head to head antar kedua pebulu tangkis menjadi 11-4 bagi keunggulan Momota.
Ikuti Whatsapp Channel Republika