REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Fenomena munculnya anak-anak ular kobra di pemukiman membuat panik. Di beberapa daerah, belasan hingga puluhan ekor anak kobra ditemukan berkeliaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono pun mengimbau masyarakat untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Warga diminta bergotong royong membersihkan lingkungannya.
“Kepada warga sekitar dan warga Purwakarta lainnya agar peka terhadap kebersihan lingkungnya masing-masing. Kalau melihat tanda-tanda disekitar rumah tinggal apabila ada telur ular maupun hal yang sekiranya asing segera membersihkan,” kata Wibi kepada Republika, Ahad (15/12) malam.
Wibi mengatakan ular senang tinggal di lingkungan yang lembab atau pekarangan tak terurus. Tidak menutup kemungkinan mereka berkembang biak di pemukiman warga yang tidak terawat.
Karena itu, penting menjaga kebersihan lingkungan sekitar untuk mencegah berkeliarannya hewan berbisa tersebut. Ia menuturkan munculnya anak-anak ular kobra ini memang dikarenakan peralihan musim.
Menurutnya, pada saat musim kemarau ular kobra ini bermigrasi ke pemukiman warga. Ular ini kemudian bertelur sekitar 2-3 bulan lalu.
Beralihnya musim dari kemarau ke hujan, kata dia, menjadi waktu menetasnya telur-telur ular kobra yang telah ditinggalkan induknya. “Karena terjadi peralihan musim maka telur-telur tersebut menetas,” ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk waspada berkeliarannya ular tersebut di pemukiman. Jika menemukan, warga bisa menghubungi petugasnya untuk meminta bantuan.
“kalaupun ada ular apabila tidak bisa menangkap sendiri maka hubungi kami dinas damkar,” kata dia.
Sebelumnya, DPKPB Kabupaten Purwakarta telah mengamankan 13 ekor anak ular kobra. Ular kobra yang masih berukuran kecil ini ditemukan di salah satu kediaman warga.